logo tb
BeritaJakartaMetropolitanNasionalNewsPendidikanTerkini

Mendikdasmen Prihatin Lagu lagu Anak Mulai Berkurang

224
×

Mendikdasmen Prihatin Lagu lagu Anak Mulai Berkurang

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyoroti menurunnya eksistensi lagu anak di Indonesia.

Menurut Abdul Mu’ti mengatakan, anak – anak saat ini lebih akrab dengan lagu-lagu dewasa ketimbang lagu yang sesuai usia mereka.

“Kami sering bercanda, anak-anak itu dulu nyanyinya ‘Balonku Ada Lima’, sekarang nyanyinya ‘Menghitung Hari’. Dulu nyanyinya ‘Pelangi-Pelangi’, sekarang ‘Ada Pelangi di Matamu’,” kata Abdul Mu’ti dalam acara Pengumuman Pemenang Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (Kicau) di Jakarta, Minggu (11/8/2024).

Sebagai langkah nyata, Kemendikdasmen menginisiasi lomba Kicau untuk menciptakan lagu-lagu anak berkualitas yang dapat membangun karakter, menanamkan cinta tanah air, serta nilai-nilai luhur lainnya. Dari sekitar 400 lagu yang dikompetisikan, terpilih 10 lagu terbaik yang akan dikompilasi menjadi satu album.

Namun, Abdul Mu’ti tak ingin berhenti di angka 10. Ia telah meminta panitia untuk meninjau kembali lagu-lagu yang belum menang agar lebih banyak lagu anak bisa dikompilasi. “Mudah-mudahan bisa 20 lagu atau lebih,” tambahnya.

Lagu-lagu pemenang nantinya akan tayang di YouTube dan laman web Kemendikdasmen. Selain itu, lagu-lagu ini akan disebarluaskan ke berbagai satuan pendidikan anak usia dini seperti TK dan PAUD agar bisa dinikmati secara luas.

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen Nunuk Suryani menambahkan bahwa lagu-lagu ini juga bisa menjadi media pembelajaran interaktif bagi para guru PAUD.

“Ini bisa jadi alat bantu yang menyenangkan bagi pendidik dalam mengajarkan matematika, berhitung, atau aspek lain,” ujarnya.

Tak hanya itu, setiap pencipta lagu pemenang juga mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai bentuk penghargaan.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan lagu anak bisa kembali berjaya dan tidak kalah dari lagu-lagu dewasa yang kini lebih dominan di telinga anak-anak Indonesia.

(Agus)