logo tb
BeritaInternasionalNasionalNewsTerkini

Korea Utara Miliki Kapal Selam Nuklir

163
×

Korea Utara Miliki Kapal Selam Nuklir

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Korea Utara, Pemimpin Korut mengatakan bahwa “kemampuan pertahanan laut negara itu… akan sepenuhnya ditampilkan di perairan yang diperlukan tanpa batasan,” menurut laporan KCNA.

“Pengembangan kekuatan angkatan laut menjadi pasukan elit dan bersenjata nuklir merupakan elemen penting dalam strategi pengembangan pertahanan nasional,” tambahnya.

Pada 2023, media pemerintah Korea Utara melaporkan peluncuran “kapal selam serang nuklir taktis” pertama negara itu, meskipun militer Korea Selatan saat itu menyatakan bahwa kapal tersebut mungkin tidak beroperasi.

Menurut Nuclear Threat Initiative (NTI), sebuah lembaga kajian yang berbasis di Amerika, Korea Utara diperkirakan memiliki antara 64 dan 86 kapal selam, menjadikannya salah satu armada kapal selam terbesar di dunia.

Namun, menurut NTI, para ahli meragukan apakah semua kapal selam tersebut beroperasi mengingat usia mereka.

Hubungan antara Pyongyang dan Seoul berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Korea Selatan menuduh Kim Jong Un mengirim ribuan tentara ke Rusia untuk membantu Moskow dalam perangnya melawan Ukraina, yang dianggap melanggar berbagai sanksi internasional terhadap kedua negara.

Minggu lalu, Korea Utara menguji peluncuran rudal jelajah strategis di Laut Kuning. Pyongyang menyatakan bahwa latihan tersebut bertujuan untuk memperlihatkan kemampuan “serangan balik” negara tersebut.

Latihan militer gabungan Korea Selatan-Amerika, “Freedom Shield,” dijadwalkan dimulai akhir bulan ini. Kedatangan USS Carl Vinson, kapal induk dari kelompok penyerang kapal induk, di Busan pada Minggu memicu kecaman keras dari Pyongyang.

Washington dan Seoul menyebut latihan tersebut sebagai latihan defensif. Namun, Pyongyang menuduh aktivitas itu sebagai persiapan invasi dan merespons dengan uji coba senjata.

Kedua Korea secara teknis masih dalam keadaan perang sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

(Red)