logo tb
BantenBeritaDaerahNasionalNewsSerangTerkini

1.769 Warga Baduy Tempuh Perjalanan Sakral ke Kantor Gubernur Banten dalam Tradisi Seba Baduy 2025

266
×

1.769 Warga Baduy Tempuh Perjalanan Sakral ke Kantor Gubernur Banten dalam Tradisi Seba Baduy 2025

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Serang, Tradisi tahunan yang sarat makna dan nilai-nilai kearifan lokal kembali digelar oleh masyarakat adat Baduy, Sabtu (3/5/2025).

Sebanyak 1.769 warga Baduy, baik dari kelompok Baduy Dalam maupun Baduy Luar, melaksanakan prosesi Seba Baduy 2025, sebuah tradisi warisan leluhur yang hingga kini masih lestari dan menjadi cermin hubungan harmonis antara masyarakat adat dengan pemerintah.

Dengan mengenakan pakaian adat khas berwarna hitam dan putih, serta ikat kepala biru atau putih, para warga Baduy memulai perjalanan dengan berjalan kaki dari Alun – Alun Kota Serang menuju Kantor Gubernur Banten.

Tanpa alas kaki dan dalam kesederhanaan, mereka menapaki aspal panas kota sebagai bentuk pengabdian, penghormatan, dan penyampaian pesan moral kepada pemimpin daerah.

Prosesi ini bukan sekadar ritual adat, tetapi juga sebuah bentuk komunikasi tradisional yang sarat pesan, bahwa rakyat adat menitipkan amanah kepada pemerintah agar tetap memegang nilai-nilai kejujuran, menjaga kelestarian alam, dan melindungi keberadaan masyarakat adat yang telah hidup selaras dengan lingkungan selama ratusan tahun.

Wakil Bupati Lebak, H. Amir Hamzah, turut hadir dan mendampingi rombongan warga Baduy dalam perjalanan tersebut. Kehadiran beliau menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan menghormati eksistensi adat serta nilai-nilai budaya yang menjadi jati diri masyarakat Banten.

Tampak pula jajaran Forkopimda seperti Dandim dan Kapolres yang menyambut rombongan dengan penuh khidmat.

Di depan gerbang megah Kantor Gubernur Banten, yang dihiasi spanduk bertuliskan Seba Baduy Provinsi Banten 2025, iring-iringan panjang warga Baduy menjadi pusat perhatian masyarakat dan media.

Tak sedikit warga yang turut menyambut dan mendokumentasikan momen sakral ini, menyadari bahwa tradisi Seba Baduy bukan hanya milik masyarakat adat, tetapi warisan budaya bangsa yang layak dijaga bersama.

Dalam momen ini, para tetua adat Baduy juga akan menyampaikan “titipan” atau amanah kepada Gubernur Banten Andra Soni, berupa hasil bumi sebagai simbol ketulusan dan rasa syukur, sekaligus pengingat agar para pemimpin senantiasa mendengarkan suara rakyat dan hidup dengan prinsip kejujuran serta kesederhanaan sebagaimana nilai-nilai adat Baduy.

Tradisi Seba Baduy, yang telah berlangsung secara turun-temurun, merupakan simbol dari keteguhan budaya di tengah arus modernisasi. Di balik kesunyian, ada suara lantang yang menggema, suara dari tanah yang menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, antara kekuasaan dan kebijaksanaan.

Seba Baduy adalah pelajaran tentang ketulusan, kesetiaan pada adat, dan penghormatan terhadap pemimpin yang dianggap sebagai Bapak Gede.

Di tengah riuhnya dunia modern, tradisi ini tetap berdiri sebagai pengingat bahwa dalam kesederhanaan, terkandung kemuliaan.

(Apiyudin / Ahmad Sungkawa)