logo tb
BeritaJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkini

Menko PMK Tegaskan Pentingnya Cegah Stunting dan Asah Critical Thinking untuk Bijak AI

113
×

Menko PMK Tegaskan Pentingnya Cegah Stunting dan Asah Critical Thinking untuk Bijak AI

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus dimulai dari dua fondasi utama yakni penanganan stunting dan penguatan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) sejak dini.

Hal ini disampaikannya dalam Konferensi Pendidikan Indonesia 2025 di Auditorium Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Menko PMK menekankan bahwa upaya meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan optimal jika masalah stunting masih menghambat pertumbuhan anak.

“Sektor pendidikan harus terus kita tingkatkan, tetapi modalitas yang tidak kalah penting adalah tidak boleh ada anak yang stunting. Kalau sudah stunting, modalitas untuk berkembang sangat terbatas,” tegasnya.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah turun menjadi 18% pada 2025, namun upaya pencegahan harus terus digencarkan. Edukasi remaja dan calon orang tua dinilai sebagai langkah strategis untuk memutus mata rantai stunting.

Di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), Menko PMK mengingatkan pentingnya membangun nalar kritis anak sejak dini.

“Bayangkan jika anak-anak terbiasa bergantung pada jawaban AI. Nalar mereka bisa tidak berkembang. Karena itu, fondasi pendidikan dasar harus mencakup critical thinking agar mereka bijak menyikapi informasi,” ujarnya.

Pratikno menambahkan bahwa literasi digital dan etika berteknologi harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan.

“Cerdas berteknologi itu perlu, tapi bijak itu wajib. Anak-anak harus mampu verifikasi informasi, bukan sekadar menerima mentah-mentah,” tegasnya.

Menko PMK menekankan bahwa Indonesia membutuhkan generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga sehat secara fisik, mental, dan moral.

Selain itu, generasi masa depan harus memiliki daya juang tinggi di tengah tantangan zaman yang terus berubah cepat.

“Sehat secara mental itu penting. Sehat secara moral itu sangat penting, wajib. Jangan menjadi orang yang cerdas tetapi tidak sehat. Dan yang penting berikutnya adalah menjadi pembelajar. Menjadi pembelajar jauh lebih penting ketimbang menguasai satu pengetahuan, karena dunia cepat sekali berubah,” ujar Menko PMK.di kutip obbsesionews

Turut hadir sebagai narasumber dalam konferensi ini Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid serta Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pimpinan daerah, pendidik, dan pemerhati pendidikan dari seluruh Indonesia.

(Agus)