logo tb
BeritaJakartaNasionalNewsTerkini

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Seragam dan Buku di Pasar Jatinegara Mengeluh Sepi

69
×

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Seragam dan Buku di Pasar Jatinegara Mengeluh Sepi

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Tiga hari jelang tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli 2025, suasana di Pasar Jatinegara belum menunjukkan tanda-tanda keramaian seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sejumlah pedagang seragam dan perlengkapan sekolah mulai mengeluhkan sepinya pembeli yang biasanya mulai memadati lapak sejak jauh hari.

Salah satu pedagang seragam sekolah, Fatmah, yang sudah belasan tahun berjualan di pasar tersebut, mengaku omzetnya tahun ini menurun drastis.

Ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa-masa sibuk yang biasa terjadi menjelang masuk sekolah.

“Biasanya kalau udah dua minggu sebelum masuk sekolah, rame sekali ini tempat. Kadang saya sampai nggak sempat makan, berdiri terus layani pembeli. Sekarang ? Duduk-duduk saja kita, nunggu pembeli lewat. Kadang ada yang cuma tanya harga, terus pergi,” ujarnya kepada media, Jumat (11/7/2025).

Fatmah mengatakan, dirinya sudah menyiapkan stok seragam sekolah dengan berbagai ukuran sejak sebulan lalu, berharap pembeli akan datang seperti biasanya.

Namun harapan itu belum terwujud, menurutnya perubahan perilaku belanja masyarakat bisa jadi salah satu penyebab.

“Sekarang ini kan zamannya HP. Tinggal klik-klik saja, datang ke rumah. Jadinya orang malas ke pasar. Saingan kita bukan cuma di pasar sebelah, tapi juga di Shopee, Tokopedia, yang kayak gitu – gitu,” keluhnya.

Ia juga menyebut, jumlah pedagang seragam yang bertambah di pasar Jatinegara turut memengaruhi pendapatan.

Dulu hanya segelintir orang yang menjajakan seragam, kini hampir setiap sudut lapak menjual barang serupa.

“Dulu cuma beberapa yang jual seragam. Sekarang banyak sekali. Rebutan pembeli lah kita,” tambahnya.

Kondisi serupa dirasakan Rina, pedagang buku tulis dan alat tulis yang menempati jalur tengah pasar.

Ia mengenang, di tahun-tahun sebelumnya, dua minggu sebelum sekolah dimulai, lapaknya sudah mulai ramai diserbu pembeli.

“Kalau dulu, kami sampai panggil anak – anak bantu layani. Orang tua belanja buku, beli pensil, penghapus, penggaris. Sekarang? Ya Allah, kayak bukan musim masuk sekolah. Sepi sekali. Kadang sehari cuma laku tiga empat lusin buku,” ucapnya sambil membenahi tumpukan buku yang belum tersentuh pembeli.

Meski kondisi pasar masih lesu, baik Fatmah maupun Rina tetap memelihara harapan.

Mereka berharap dua hari terakhir menjelang hari pertama sekolah bisa membawa angin segar bagi para pedagang.

“Mudah-mudahan masih ada yang datang belanja. Kami ini kan hidup dari sini. Walaupun cuma sehari dua, asal bisa nutup modal,” harap Fatmah.

Sebagai bentuk siasat, beberapa pedagang bahkan sengaja tidak menaikkan harga agar barang tetap laku.

“Yang penting muter uangnya. Untung tipis tidak apa-apa, asal dagangan jalan,” ujar Rina.

Pasar Jatinegara selama ini dikenal sebagai salah satu pusat belanja perlengkapan sekolah di Jakarta.

Namun dengan berubahnya kebiasaan belanja masyarakat ke platform daring, para pedagang tradisional mulai dituntut untuk beradaptasi.

Harapan pada lonjakan pembeli tetap ada, tapi mereka juga menyadari bahwa pola jual-beli tak lagi seperti dulu.

(Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *