logo tb
BeritaJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkini

SPBU Kembangan Campur Solar ke Pertalite, Konsumen Resah dan Mesin Motor Jadi Korban

98
×

SPBU Kembangan Campur Solar ke Pertalite, Konsumen Resah dan Mesin Motor Jadi Korban

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Sebuah insiden kelalaian fatal terjadi di SPBU Pertamina 34.116.12 kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Solar tercampur ke dalam tangki pertalite akibat kesalahan prosedur pengisian, menyebabkan sejumlah sepeda motor milik konsumen mogok setelah pengisian bahan bakar.

Situasi ini menyebabkan operasional SPBU sempat buka-tutup, dengan antrean kendaraan masih mengular pada Selasa (5/8/2025) pukul 10.15 WIB.

Mayoritas pengendara tampak mengisi pertamax untuk motor dan solar untuk kendaraan diesel, namun, sekitar pukul 11.00 WIB, SPBU menutup sementara layanan pengisian BBM.

Salah satu pengendara, Alwan (22), mahasiswa Universitas Mercu Buana, mengaku tetap datang ke SPBU meski sudah mengetahui insiden tersebut.

Ia terpaksa karena kondisi bensin motornya sudah menipis dan SPBU tersebut merupakan lokasi terdekat.

“Kebetulan sekalian lewat habis kuliah di Mercu Buana, terus bensin abis, terus lewat sini, enggak apa-apa lah. Terpaksa sih. Soalnya mau ke sana di rasa jauh, takutnya keburu habis bensinnya,” katanya.

Meski begitu, Alwan menyatakan rasa khawatir terhadap kondisi mesin motornya. Ia menilai kesalahan semacam ini tidak seharusnya terjadi.

“Ada lah pasti (kekhawatiran) karena kan biosolar masuk ke pertalite, fatal lah buat petugas, harusnya enggak bisa begitu, enggak pantas lah sampai salah begitu,” ujarnya dengan nada kecewa.

Pihak SPBU membenarkan adanya insiden pencampuran bahan bakar tersebut. Manajer SPBU 34.116.12 Ramses Sitorus menyatakan, kejadian bermula dari kelalaian petugas pengawas, yang gagal memindahkan selang saat pengisian dari mobil tangki ke tangki BBM SPBU.

“Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung. BBM biosolar masuk ke pertalite. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut tidak memindahkan selangnya ke tanki. Sehingga terjadi mogok motor-motor customer,” jelas Ramses.

Ia menyebutkan sekitar 20 kiloliter pertalite dan 8.000 liter solar terdampak dalam insiden tersebut. Hingga saat ini, setidaknya 15 sepeda motor telah dilaporkan mengalami kerusakan, namun jumlah ini diperkirakan masih bisa bertambah.

“Sejauh ini, laporan ke saya baru 15 (motor). Dan kami akan data lagi, barang kali ada customer yang habis dari sini mungkin tidak sadar. Motornya masih jalan,” kata Ramses.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak SPBU menyatakan siap menanggung seluruh kerugian konsumen.

“Akibat dari semua ini kami tanggung jawab. Untuk kerugian dari customer kami tanggung,” tegasnya.

SPBU pun langsung menghentikan penjualan pertalite setelah laporan pertama diterima. Meskipun pengisian BBM lainnya sempat berjalan normal, insiden ini telah menimbulkan keresahan konsumen dan menyoroti pentingnya pengawasan ketat dalam distribusi BBM.

(Daniel Turangan)