logo tb
BeritaJakartaKesehatanMetropolitanNasionalNewsTerkini

RS Islam Pondok Kopi Bantah Dugaan Malapraktik Berujung Amputasi Jari Pasien

77
×

RS Islam Pondok Kopi Bantah Dugaan Malapraktik Berujung Amputasi Jari Pasien

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, HPA (26) pasien di Rumah Sakit Islam (RSI) Pondok Kopi, Jakarta Timur, diduga menjadi korban malapraktik hingga kehilangan empat jari tangan kirinya. Pihak RSI Pondok Kopi kemudian merujuk korban untuk menjalani pemeriksaan scintiscan di RSI Cempaka Putih. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya sumbatan pada pembuluh darah korban.

“Cuma dilihat kalau ada penyumbatan, itu aja cuma mereka enggak ada tindakan lain. Hanya dikasih obat anti nyeri,” ujar Kuasa hukum korban, Novi Delia Devi, Jumat (8/8/2025).

Karena tak kunjung ditangani secara serius, keluarga memutuskan merujuk HPA ke RS Polri Kramat Jati. Pihak RSI Pondok Kopi mengantar korban menggunakan ambulans.

“Dari rumah sakit Polri itu, korban diantar memang oleh rumah sakit Islam Pondok Kopi Itu dengan ambulans diantar. Tangannya ini diamputasi sampai pergelangan,” katanya.

Novi menceritakan bahwa saat di RS Polri Kramat Jati mengupayakan bahwa tidak sampai pergelangan tangan diamputasi dan hanya jarinya.

“Iya, jari-jarinya. Nah, itulah yang diminimalisirin, sama dokter itu, hanya ada yang satu ruas, ada yang dua ruas, hanya kelingking yang utuh,” katanya.

Sementara Humas RS Islam Jakarta Pondok Kopi melalui Kepala Bagian Umum RS Islam Pondok Kopi, Sulaiman Sultan memberikan tanggapan sehubungan dengan informasi viral dugaan malpraktik pasien atas nama Hera di RSIJ Pondok Kopi.

“Kami dari RS Islam Jakarta Pondok Kopi perlu menyampaikan bahwa RS Islam Jakarta Pondok Kopi telah berkomunikasi dengan kuasa hukum pasien, bahkan bertemu langsung dan berdiskusi pada hari ini Kamis (7/8/2025) jam 10.00 WIB,” kata Sulaiman Sultan kepada VOI,

Dalam pertemuan itu telah dicapai komitmen bersama untuk damai dan penyelesaian secara kekeluargaan atas ketidaknyamanan yang terjadi selama masa perawatan.

“Kami perlu menyampaikan kembali komitmen RS Islam Jakarta Pondok Kopi senantiasa menempatkan keselamatan pasien sebagai prioritas utama dalam pelayanan,” katanya.

“Kami menghormati hak setiap pasien dan terbuka terhadap saran atau masukan untuk peningkatan pelayanan RS Islam Jakarta Pondok Kopi,” ujarnya.

Sebelumnya, seorang pasien berinisial HPA (26) mengalami nasib tragis setelah menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Alih-alih pulih dan membawa pulang buah hatinya dengan bahagia, HPA justru harus keluar dari rumah sakit dalam kondisi memilukan.

Tangan kiri mulai dari pergelangan tangan mengalami pembusukan dan harus segera diamputasi.

Kejadian ini bermula saat HPA mendatangi RS Islam Pondok Kopi pada Senin 5 Mei 2025 untuk proses persalinan.

Namun setelah menjalani prosedur medis persalinan di rumah sakit tersebut, kondisinya memburuk secara signifikan dan dilarikan ke ICU.

(Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *