Targetberita.co.id Kota Palopo – Sulawesi Selatan, Aroma praktik ilegal kembali mencuat di Kota Palopo.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Binturu Kota Palopo yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Wara terang-terangan menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar ke dalam jirigen, Sabtu (26/7/2025).
Praktik ini semakin menguatkan indikasi bahwa mafia solar masih merajalela tanpa takut hukum.
Pantauan langsung di lapangan memperlihatkan aksi mencolok seorang pria yang dengan santai mengisi BBM ke dalam jirigen dan mengangkutnya menggunakan sepeda motor roda tiga (kaisar) Dugaan Aktivitas ilegal tersebut seolah-olah mendapat restu, bahkan diduga kuat melibatkan oknum pegawai SPBU itu sendiri.
Aksi yang diduga menjadi bagian dari sindikat mafia solar ini jelas melanggar aturan distribusi BBM bersubsidi.
Solar bersubsidi seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan, bukan untuk dijual kembali demi meraup keuntungan pribadi.
Fakta di lapangan ini memperlihatkan lemahnya pengawasan dari instansi terkait. Padahal, praktik pengisian BBM ke dalam jirigen tanpa izin resmi merupakan pelanggaran berat yang bisa dikenakan sanksi pidana. Namun, nyatanya, praktik ini berlangsung bebas di siang bolong.
Kuat dugaan praktik ini telah berlangsung lama dan melibatkan lebih dari satu pihak.
Mafia solar diketahui memiliki jaringan kuat, mulai dari oknum pegawai SPBU, pengecer ilegal, hingga pihak tertentu yang melindungi aktivitas tersebut.
Desakan pun kini muncul agar aparat penegak hukum bertindak tegas. Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma, bersama Kasatreskrim diharapkan tidak menutup mata atas persoalan ini.
Penindakan terhadap mafia solar di wilayah hukum Polres Palopo kini menjadi ujian nyata integritas kepolisian.
Jangan sampai pembiaran ini justru mencoreng kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.
Ketegasan Kapolres sangat dinantikan untuk memutus mata rantai mafia BBM bersubsidi yang selama ini bermain aman di balik celah hukum.
Maraknya penyelewengan solar bersubsidi bukan hanya soal hukum, tapi soal keadilan sosial.
Saat petani dan nelayan kesulitan mendapatkan BBM, justru mafia-mafia licik ini menumpuk keuntungan dari permainan kotor yang merugikan rakyat.
(Red)
