logo tb
BantenBeritaDaerahJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkini

Pria Mengaku Baduy Ikut Demo di DPR RI, Warga Adat Sesalkan Nama Baduy Dibawa-Bawa

220
×

Pria Mengaku Baduy Ikut Demo di DPR RI, Warga Adat Sesalkan Nama Baduy Dibawa-Bawa

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Lebak – Banten, Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada pekan ini menyisakan polemik.

Seorang pria terekam kamera mengenakan pakaian adat khas Baduy Luar, lalu mengaku sebagai orang Baduy.

Dalam wawancara singkat, ia bahkan menyebut dengan bahasa Sunda.

“Baduy geh turun yeh, DPR gh kudu turun.”
(“Baduy juga turun nih, DPR juga harus turun/bubar”).

Pernyataan ini sontak memicu perhatian publik sekaligus kecaman dari masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, menegaskan bahwa masyarakat adat Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar, sama sekali tidak pernah terlibat dalam aksi demonstrasi, apalagi di Jakarta.

Tradisi adat Baduy justru menolak keterlibatan dalam politik praktis dan pergerakan massa semacam itu.

“Kami sangat menyayangkan ada orang yang mengaku-ngaku Baduy, lalu membawa nama adat kami untuk demo di DPR RI. Itu jelas menyalahi adat istiadat kami,” tegas Jaro Oom saat diwawancara, Kamis (28/08/2025).

Lebih jauh, Jaro Oom berharap pihak penegak hukum segera mencari dan menangkap orang yang mengenakan pakaian adat Baduy dalam demo tersebut.

Menurutnya, tindakan itu bukan hanya menyesatkan, tetapi juga bisa menimbulkan kesalahpahaman publik terhadap masyarakat adat Baduy.

“Kami minta aparat kepolisian segera mengusut siapa orang itu, apa maksud dan tujuannya mengaku-ngaku Baduy, jangan sampai nama baik adat kami diperalat untuk kepentingan yang tidak jelas,” ujarnya.

Masyarakat adat Baduy selama ini hidup dengan prinsip menjaga kelestarian alam, menjunjung tinggi kedamaian, dan menjauhi hiruk-pikuk politik.

Karena itu, pernyataan dan aksi pria tersebut dikhawatirkan bisa mencoreng citra dan martabat suku Baduy yang selama ini dihormati masyarakat luas.

“Baduy tidak pernah turun ke jalan untuk demo, apalagi ke DPR RI. Itu bukan bagian dari kehidupan kami. Jangan ada lagi yang mempermainkan identitas Baduy,” kata Jaro Oom menegaskan.

Jaro Oom juga mengimbau masyarakat luas agar tidak mudah percaya terhadap klaim seseorang yang telah dengan sengaja mengatasnamakan suku Baduy tanpa dasar yang jelas.

Ia menegaskan, suku Baduy tidak pernah mendelegasikan siapapun untuk ikut aksi politik di ibu kota.

“Kami akan terus menjaga adat kami. Tapi kami juga berharap aparat menindak tegas orang yang sudah mengaku-ngaku Baduy itu, supaya ke depan tidak ada lagi yang mempermainkan adat kami demi kepentingan tertentu”.

(Apiyudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *