logo tb
BeritaDaerahHukumKab. Serdang BedagaiNasionalNewsSerdang BedagaiSumatera UtaraTerkiniTNI / POLRI

Misteri Tulang Dalam Pohon Aren, Terus Didalami Tim Reskrim Polres dan Polsek Firdaus, Menunggu Hasil Test DNA

359
×

Misteri Tulang Dalam Pohon Aren, Terus Didalami Tim Reskrim Polres dan Polsek Firdaus, Menunggu Hasil Test DNA

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Serdang Bedagai – Sumatera Utara, Kasus penemuan tulang belulang manusia di dalam pohon aren yang sudah mati di Dusun I Simpang Dalim, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), terus menjadi perhatian publik.

Kasat Reskrim Polres Sergai, Iptu Bhinrod Situngkir, menyampaikan hal itu saat ditemui wartawan di Mapolres Sergai, Senin 15 September 2025.

PEMIMPIN REDAKSI TARGET BERITA

Penyelidikan Berlanjut

“Sembari menunggu hasil tes DNA dari Labfor Polri atas tulang belulang yang ditemukan, tim gabungan Satreskrim Polres Sergai dan Unit Reskrim Polsek Firdaus terus melakukan penyelidikan di lapangan. Tadi barusan bersama tim Labfor Polda Sumut kita untuk ketiga kalinya melakukan reka ulang temuan tulang tersebut,” jelas Iptu Bhinrod.

Menurutnya, kasus ini tergolong unik dan menyita perhatian masyarakat. Ia menambahkan, proses pemeriksaan DNA diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu bulan.

“Sebagian batang pohon aren yang dijadikan tempat penemuan tulang sudah kita bawa ke Satreskrim Polres Sergai sebagai barang bukti untuk memudahkan penyelidikan,” tambah mantan Panit Subdit Jatanras Polda Sumut itu.

Pembanding DNA dari Keluarga

Kanit Reskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, mengungkapkan pihaknya juga sudah membawa dua orang keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya dua tahun lalu.

“Keduanya, Amrita Hamid (66) dan Ahmad Munir (33), ayah dan abang dari korban yang hilang. Keduanya dibawa ke Labfor Polda Sumut untuk diambil sampel rambut, kuku, dan lainnya sebagai pembanding DNA,” kata Anggiat.

Meski menunggu hasil uji DNA, tim penyidik tetap berkoordinasi dengan aparat desa dan masyarakat untuk mencari informasi tambahan.

“Ini kasus langka, jadi butuh ketelitian dan kesabaran. Sambil menunggu hasil laboratorium, kami tetap melaksanakan penyelidikan dan pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.

(Roni Purba)