Targetberita.co.id Jakarta, Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (KTLN) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan program Pelatihan English for International Cooperation Management yang dilaksanakan di Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN), Rabu (8/10/2025).
Kepala Biro KTLN, Noviyanti, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat melalui RELO sehingga program ini bisa terlaksana.
“Setelah diskusi awal tahun lalu yang dilanjutkan dengan pembahasan teknis, hari ini kita menyaksikan tonggak kedua dari komitmen kerja sama antara Kementerian Sekretariat Negara dan RELO. Ini adalah wujud nyata dari kolaborasi yang terus diperkuat,” ujar Noviyanti.
Dalam sambutannya, Noviyanti menjelaskan posisi fungsional baru di lingkungan ASN, yakni Analis Kerja Sama, yang memiliki tanggung jawab strategis seperti merumuskan inisiatif kerja sama, melakukan negosiasi, mengelola kegiatan, serta memantau dan mengevaluasi capaian kerja sama.
Program ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan kapasitas para analis kerja sama, khususnya dalam hal keterampilan berbahasa Inggris yang dibutuhkan dalam menjalin dan mengelola kerja sama internasional.
Ia juga menyoroti tantangan umum yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia, yakni siklus belajar yang cenderung dimulai dari membaca, sehingga banyak yang kurang percaya diri dalam berbicara.
Melalui program ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan serta keterampilan profesional lainnya yang relevan.
“Program ini adalah peluang emas. Anda akan belajar langsung bersama Dr. Bristow tentang bagaimana membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam mengelola kerja sama internasional.
Hasil dari program ini akan menjadi referensi penting dalam pengembangan lebih lanjut kapasitas analis kerja sama di Indonesia,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Noviyanti mendorong seluruh peserta untuk aktif selama pelatihan.
Ia juga berharap agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat dibagikan kepada rekan kerja di instansi masing-masing.
“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Berbagi ilmu dan pengalaman setelah kembali ke instansi masing-masing adalah bentuk kontribusi nyata terhadap penguatan peran Indonesia di dunia internasional,” pungkasnya.
Program ini menghadirkan Mackenzie Bristow, selaku Regional English Language Officer (RELO) Specialist.
Bristow menekankan pentingnya komunikasi dan rasa kemanusiaan dalam pembelajaran. Bahasa, menurutnya, adalah alat fundamental untuk mengekspresikan pikiran, ide, dan perasaan, menjadikannya kunci untuk memahami esensi kemanusiaan.
“Bahasa adalah manusia. Melalui bahasa, kita mengekspresikan pikiran, ide, dan perasaan. Itu yang menjadikan kita manusia,” kata Bristow.
Lebih dari sekadar belajar bahasa Inggris, Bristow mengajak para peserta untuk membangun rasa ingin tahu dan semangat untuk mengeksplorasi berbagai topik.
“Saya ingin Anda merasakan suatu momen di mana Anda bukan sebagai seseorang yang mencoba untuk berbicara bahasa Inggris, tetapi sebaliknya, seseorang yang penasaran, terinspirasi, bersemangat, dan tertarik pada segala macam topik,” pungkasnya.
Pelatihan yang diikuti oleh 32 peserta dari 12 kementerian/lembaga ini, dilaksanakan dari tanggal 8 hingga 24 Oktober 2025
(Sonny H. Sayangbati)