Targetberita.co.id Jakarta, Nama Kolonel Laut (P) Widya Poerwandanu, mencuat dalam daftar mutasi besar-besaran TNI yang ditetapkan Panglima Jenderal Agus Subiyanto melalui Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1664/XII/2025 tertanggal 15/12/2025.
Widya, yang sebelumnya menjabat Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kapal Selam Scorpene, kini dipercaya menempati posisi strategis sebagai perwira staf ahli Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) tingkat III bidang doktrin di Mabes TNI AL (Mabesal).
Mutasi ini menandai pergeseran peran Widya dari medan operasional proyek kapal selam strategis ke lingkar perumusan kebijakan dan doktrin TNI AL
Jejak di Proyek Kapal Selam Scorpene
Nama Widya dikenal luas dalam proyek kerja sama pembangunan kapal selam Scorpene Evolved antara Indonesia, Prancis (Naval Group), dan PT PAL Indonesia.
Sebagai komandan satgas, Widya memimpin koordinasi lintas lembaga dalam proses transfer teknologi, kesiapan teknis galangan, hingga penguatan sumber daya manusia kapal selam nasional.
Pada 12/12/2025, Widya tampil dalam agenda strategis steel cutting qualification di PT PAL Surabaya, yakni proses pengujian kemampuan produksi galangan sebelum dimulainya konstruksi fisik kapal selam Scorpene yang dijadwalkan berjalan pada 2026.
Dari Operasional ke Doktrin
Penugasan Widya sebagai staf ahli KSAL bidang doktrin dinilai strategis karena mempertemukan pengalaman lapangan langsung dengan proses penyusunan konsep pertahanan maritim Indonesia ke depan, khususnya dalam domain peperangan bawah laut yang semakin krusial di kawasan Indo-Pasifik.
Pengalamannya mengelola proyek kapal selam berteknologi tinggi menjadikan Widya figur kunci dalam menyelaraskan kebutuhan operasional dengan arah kebijakan modernisasi TNI AL.
Bagian dari Mutasi 187 Pati TNI
Mutasi ini merupakan bagian dari rotasi dan promosi 187 perwira tinggi (pati) TNI, yang terdiri atas 109 TNI AD, 36 TNI AL, dan 42 TNI AU.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, menegaskan rotasi ini merupakan langkah pembinaan karier sekaligus penguatan kualitas kepemimpinan TNI.
“Rotasi jabatan bukan sekadar administratif, tetapi pembinaan karier yang berorientasi pada peningkatan profesionalisme dan kesiapan satuan. Melalui regenerasi kepemimpinan, TNI memastikan setiap lini dipimpin oleh sosok yang tangguh, responsif, serta mampu menjawab tantangan zamian,” ujarnya.
(Agus)












