Targetberita.co.id Kalimantan Selatan, PT. Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), perusahaan sawit milik pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, mencatat lonjakan kinerja yang signifikan sepanjang semester I 2025.
Emiten energi nabati ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 160,39 miliar, tumbuh 82,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp. 87,85 miliar.
Kenaikan laba ini sejalan dengan peningkatan penjualan yang mencapai Rp. 2,04 triliun, naik 18,7% secara tahunan.
Pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa JARR mulai menuai hasil dari strategi ekspansi dan optimalisasi rantai pasok yang selama ini dijalankan.
Kontributor utama pendapatan JARR berasal dari penjualan produk biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang mencapai Rp. 1,73 triliun, menyumbang 84,5% dari total pendapatan semester I 2025.dilansir minninginsider. id
Produk lain seperti Crude Glycerine (Rp111,44 miliar), Palm Fatty Acid Distillate (Rp105,18 miliar), dan minyak goreng (Rp. 47,2 miliar) juga turut menopang kinerja, meski porsinya jauh lebih kecil.
Yang menarik, lebih dari separuh pendapatan JARR berasal dari satu pelanggan utama, yakni PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina.
Pada paruh pertama tahun ini, nilai transaksi dengan Patra Niaga mencapai Rp. 1,12 triliun atau sekitar 55% dari total penjualan JARR.
Fakta ini memperkuat posisi JARR sebagai salah satu pemain kunci dalam rantai pasok energi nabati nasional.
Dari sisi pasar modal, saham JARR mencatat penguatan 6,83% ke level Rp. 438 per lembar hingga perdagangan sesi Senin (28/7/2025).
Dalam sebulan terakhir, harga sahamnya telah naik 19,67%, dan secara year-to-date sudah mencatatkan kenaikan impresif sebesar 41,29%.
Secara kepemilikan, Haji Isam mengendalikan 86,64% saham JARR melalui PT Ehsan Agro Sentosa, ditambah kepemilikan kecil melalui dua entitas lain, yakni PT Sinar Bintang Mulia dan PT Johnlin Agro Mandiri.
Sisanya, sebesar 13,25%, dimiliki oleh publik, dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.
(Red)
