logo tb
BantenBeritaDaerahLebakLeuwidamarNasionalNewsTerkini

Deklarasi Akbar Paguyuban Cisimeut Bersatu, ” Lima Desa Kembali Bersatu, Jadi Simbol Kepedulian “

427
×

Deklarasi Akbar Paguyuban Cisimeut Bersatu, ” Lima Desa Kembali Bersatu, Jadi Simbol Kepedulian “

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Leuwidamar – Lebak – Banten, Ratusan warga memadati Alun – Alun Kampung Bantar naga, Desa Cisimeut (Induk), Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Minggu (13/7/2025), dalam Deklarasi Akbar Paguyuban Cisimeut Bersatu.

Acara ini menjadi tonggak sejarah kembalinya semangat persatuan dari lima desa yang dulunya merupakan satu kesatuan: Cisimeut, Cisimeut Raya, Nayagati, Margawangi dan Sangkanwangi.

Suasana acara berlangsung penuh haru, kebersamaan, dan semangat gotong royong. Hadir dalam kegiatan ini para Kepala Desa se-Kecamatan Leuwidamar, Camat Leuwidamar, Kapolsek Leuwidamar, anggota Koramil Leuwidamar, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, tokoh agama dan tamu undangan lainnya.

Salah satu momen paling menyentuh dari deklarasi ini adalah pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu dari lima desa.

Puluhan anak menerima bantuan langsung dari panitia paguyuban dan donatur yang terlibat.

Santunan ini menjadi simbol kepedulian sosial dan bentuk nyata dari nilai gotong royong yang dihidupkan kembali.

Ketua Umum Paguyuban Cisimeut Bersatu, Agus Bastian, dalam pidatonya menyampaikan bahwa paguyuban ini lahir dari kerinduan masyarakat akan persatuan, serta tekad untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan yang diwariskan para leluhur, terutama almarhum Bpk. Jaro Karis, tokoh pemersatu Cisimeut di masa lalu.

“Lima desa ini dulunya satu. Kini kita mungkin berbeda nama, tapi darah dan tanah kita tetap sama. Santunan yatim tadi bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga pernyataan bahwa kita siap membangun masyarakat yang peduli, menyatu, dan tidak membiarkan ada yang tertinggal,” ujarnya.

Camat Leuwidamar, dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatif masyarakat dalam membentuk paguyuban ini.

Ia menilai deklarasi ini sebagai bentuk kedewasaan sosial dan budaya masyarakat Cisimeut yang patut diteladani oleh wilayah lain.

“Saya salut, di saat banyak masyarakat terbelah karena urusan politik, warga lima desa eks-Cisimeut justru memilih jalan persaudaraan. Ini kekuatan yang luar biasa,” tegasnya.

Setelah pembacaan naskah deklarasi bersama, acara dilanjutkan dengan doa lintas agama, penampilan seni tradisional.

Deklarasi ini mengusung semangat “Satu Rasa, Satu Suara, Satu Tujuan”, sebagai penegasan bahwa lima desa eks – Cisimeut siap berjalan bersama, menjaga persatuan dan membangun masa depan yang lebih baik, tanpa meninggalkan akar budaya dan nilai luhur dari tanah leluhur.

(Apiyudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *