Targetberita.co.id Jawa Barat, Suasana tenang di Komplek Garut City Residence, Jalan Raya Bayongbong, mendadak mencekam.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penggeledahan mendadak di salah satu rumah warga sejak Selasa malam hingga Rabu (24/12/2025) dini hari.
Operasi senyap ini diduga kuat berkaitan dengan pengembangan kasus terorisme berskala nasional. Berikut adalah fakta-fakta yang berhasil dihimpun tim Mevin.ID terkait penggeledahan tersebut:
1. Pengembangan Kasus Bom di Jakarta
Penggeledahan ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan informasi yang beredar, operasi ini merupakan hasil pengembangan dari kasus ledakan bom rakitan yang terjadi di lingkungan Masjid SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta, awal bulan lalu.
Petugas menduga adanya keterkaitan penghuni rumah di Garut dengan jaringan tersebut.
2. Sosok Terduga: Remaja Cerdas dan Poliglot
Hal yang paling mengejutkan warga adalah identitas terduga yang diamankan. Ia merupakan seorang remaja di bawah umur yang dikenal warga sebagai sosok yang sangat cerdas.
Tak hanya menonjol secara akademik, remaja tersebut diketahui fasih berkomunikasi dalam beberapa bahasa asing. Namun, kecerdasan tersebut diduga disalahgunakan setelah terpapar paham radikal.
3. Kesaksian Warga dan Petugas Keamanan
Kiking, petugas keamanan di Komplek Garut City, mengaku sempat melihat adanya aktivitas pengintaian oleh orang tak dikenal beberapa hari sebelum penggeledahan dilakukan.
“Saya kaget, tiba-tiba sudah banyak personel Densus dan Polda yang masuk. Ternyata sasaran penggeledahannya adalah rumah anak tersebut,” ungkap Kiking kepada awak media.
4. Konfirmasi dari Pihak Kepolisian
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, membenarkan adanya pendampingan operasi oleh pihak Polres Garut. Namun, ia menekankan bahwa detail penyelidikan sepenuhnya berada di bawah wewenang Densus 88.
“Kami hanya melakukan back-up dan pendampingan di lapangan. Terkait detail kasus dan hasilnya, itu merupakan ranah Densus 88 untuk menyampaikan,” ujar AKP Joko, Rabu pagi.
5. Penyitaan Barang Bukti
Dalam penggeledahan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut, petugas dikabarkan mengamankan dua benda mencurigakan dari dalam rumah.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi mengenai jenis benda tersebut, karena masih dalam proses identifikasi lebih lanjut di laboratorium forensik.
Kasus ini menambah daftar panjang tantangan deradikalisasi di kalangan generasi muda.
Keterlibatan remaja dengan kemampuan intelektual tinggi menunjukkan bahwa infiltrasi paham radikal bisa menyasar siapa saja, tanpa memandang latar belakang pendidikan atau kecerdasan.
(Parlindungan Marpaung)












