logo tb
BeritaEropaInternasionalNewsPortugalTerkini

Diduga Serangan Siber, Sejumlah Negara di Eropa Alami Padam Listrik dan Picu Status Darurat

132
×

Diduga Serangan Siber, Sejumlah Negara di Eropa Alami Padam Listrik dan Picu Status Darurat

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Portugal – Eropa, Sejumlah negara di Eropa tiba-tiba mengalami pemadaman listrik massal pada Senin (28/4/2025), memaksa pemerintah di beberapa wilayah untuk menetapkan status keadaan darurat.

Insiden ini mengganggu aktivitas di rumah-rumah, kantor, layanan kereta api, hingga lalu lintas di Spanyol, Portugal, dan sebagian wilayah Prancis.

Menurut keterangan dari operator jaringan listrik Portugal, Redes Energéticas Nacionais (REN), sumber gangguan berasal dari sistem kelistrikan di Spanyol. REN mengungkapkan bahwa perubahan suhu ekstrem di pedalaman Spanyol menyebabkan terjadinya osilasi tidak normal pada saluran listrik bertegangan sangat tinggi (400 kV), sebuah fenomena yang dikenal sebagai “getaran atmosfer terinduksi”.

“Karena variasi suhu ekstrem di pedalaman Spanyol, terjadi osilasi anomali pada saluran tegangan sangat tinggi (400 kV), fenomena yang dikenal sebagai ‘getaran atmosfer terinduksi’. Osilasi ini menyebabkan kegagalan sinkronisasi antar sistem kelistrikan, yang memicu gangguan berantai di jaringan listrik Eropa yang saling terhubung,” jelas REN, dikutip dari The Guardian.

Sementara itu, Taco Engelaar, Managing Director Neara,  sebuah perusahaan perangkat lunak untuk utilitas listrik menambahkan, bahwa perbedaan suhu ini menyebabkan perubahan kecil pada parameter konduktor, yang kemudian mengganggu keseimbangan frekuensi dalam jaringan listrik.

“Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam frekuensi jaringan,” ujarnya.

Meski penyebab resmi masih dalam penyelidikan, sejumlah pihak menduga adanya kemungkinan serangan siber yang memperparah kondisi ketidakstabilan sistem kelistrikan tersebut, mengingat skala gangguan yang meluas secara serentak di beberapa negara.

Di Spanyol sendiri, pihak berwenang menyatakan bahwa baru sekitar 20 persen jaringan listrik yang berhasil dipulihkan dalam beberapa jam pasca-pemadaman.

Hingga kini, otoritas di negara-negara terdampak terus berupaya mengembalikan sistem ke kondisi normal sambil memperketat pengawasan terhadap kemungkinan ancaman dunia maya terhadap infrastruktur kritis.

(Red)