logo tb
BeritaJakartaMetropolitanNasionalNewsPendidikanTerkiniTNI / POLRI

Dies Natalies UI Bersama Stake holder Terkait Gelar Seminar Nasional ” Tentang Ketahanan Pangan Untuk Mengentaskan Kemiskinan”

48
×

Dies Natalies UI Bersama Stake holder Terkait Gelar Seminar Nasional ” Tentang Ketahanan Pangan Untuk Mengentaskan Kemiskinan”

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Terkait dengan Kebijakan pemerintah tentang ketahanan pangan memberi kontribusi efek ganda, yakni keterkaitan antara input dan output antar industri, konsumsi, dan investasi.

Menyikapi hal itu, Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) bersama Universitas Indonesia (UI) melalui Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan (SPPB) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Ketahanan Pangan sebagai Pilar Pengentasan Kemiskinan Berbasis Kearifan Lokal”.

PEMIMPIN REDAKSI TARGET BERITA

Acara yang berlangsung di IASTH Kampus UI Salemba, Jakarta, ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis Program S1.

Seminar menghadirkan sejumlah narasumber kunci, termasuk Bupati Solok, Bupati Tabanan, serta para pakar ketahanan pangan UI.

Diskusi berlangsung dinamis, membahas tantangan pertanian modern, penerapan strategi berbasis kearifan lokal, hingga perspektif ekonomi Pancasila dalam membangun sistem pangan nasional.

Lebih dari sekadar forum akademik, seminar ini menjadi ruang strategis yang mempertemukan gagasan dan pengalaman lintas daerah serta lintas disiplin.

Tema yang diangkat menegaskan urgensi bahwa ketahanan pangan, yang kerap dipandang sekadar isu teknis, sejatinya merupakan fondasi kesejahteraan sekaligus pondasi ketahanan nasional.

Data terbaru menunjukkan tingkat kemiskinan Indonesia per Maret 2025 berada di angka 8,47% atau setara 23,85 juta penduduk. Meski menjadi capaian terbaik sejak krisis 1998, laju penurunannya mulai melambat. Presiden Prabowo Subianto menargetkan kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada 2026, target ambisius yang menuntut terobosan serta kolaborasi lintas sektor.

Bupati Solok, Sumatera Barat, menguraikan praktik persawahan tradisional, metode penyimpanan pangan, hingga kuliner fermentasi seperti dadiah juga diangkat sebagai contoh nyata bagaimana budaya dapat menopang ketahanan pangan.

Bupati Solok Jon Firman Pandu turut mengapresiasi seminar ini. Ia menyebut forum ini penting untuk memperkuat langkah menuju target zero extreme poverty pada 2026.

Seminar ini diharapkan melahirkan rekomendasi konkret serta jejaring kerja sama yang lebih kuat untuk memperkuat ketahanan pangan sebagai pilar pengentasan kemiskinan.

(Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *