logo tb
BantenBeritaDaerahLebakNasionalNewsTerkini

Disambut Hangat Jaro Oom, 17 Ibu DWP Kementerian Transmigrasi RI Kunjungi Baduy, Bagikan Sembako dan Nikmati Kuliner Khas Adat

172
×

Disambut Hangat Jaro Oom, 17 Ibu DWP Kementerian Transmigrasi RI Kunjungi Baduy, Bagikan Sembako dan Nikmati Kuliner Khas Adat

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Lebak – Banten, Sebanyak 17 anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Transmigrasi RI melakukan kunjungan silaturahmi ke wilayah adat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa (tanggal kunjungan).

Rombongan disambut hangat oleh Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, beserta tokoh masyarakat setempat.

Kunjungan ini diawali dengan pertemuan dan dialog ringan antara Jaro Oom dan rombongan DWP DWP Kementerian Transmigrasi RI di balai pertemuan desa.

Dalam suasana yang akrab dan penuh kekeluargaan, perbincangan membahas nilai-nilai adat Baduy, peran perempuan dalam menjaga harmoni sosial, serta pentingnya perhatian pemerintah terhadap komunitas adat.

“Kami merasa bangga dan bahagia bisa menerima tamu dari pusat yang datang jauh-jauh ke sini. Kunjungan seperti ini bisa menjadi jembatan untuk saling memahami dan menghargai budaya. Masyarakat Baduy selalu terbuka untuk siapa pun yang datang dengan niat baik dan menghormati adat,” ujar Jaro Oom.

Sebagai bentuk kepedulian sosial, para ibu DWP Kementerian Transmigrasi RI turut membagikan paket sembako kepada warga setempat. Penyerahan dilakukan secara simbolis dan disambut dengan rasa syukur oleh masyarakat yang hadir.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen DWP untuk hadir di tengah masyarakat, tak hanya dalam bentuk silaturahmi, tetapi juga aksi nyata.

Usai ramah tamah, rombongan DWP Kementerian Transmigrasi RI diajak menikmati makan bersama dengan menu khas Baduy, yakni nasi akeul, ditemani lauk pauk sederhana seperti ikan asin, sayur rebus, sambal terasi, dan lalapan segar.

Menu tersebut menggambarkan pola hidup alami dan bersahaja yang menjadi ciri khas masyarakat Baduy dalam menjaga tradisi leluhur.

Selain itu, rombongan juga mengunjungi lokasi kerajinan tangan warga Baduy, termasuk tenun tradisional, tas anyaman, dan cendera mata khas lainnya.

Semua dikerjakan secara manual tanpa mesin dan menjadi bukti nyata kemandirian ekonomi berbasis budaya yang masih terjaga.

“Kami sangat terkesan dengan kehidupan masyarakat Baduy yang sederhana namun sangat kuat dalam menjaga nilai-nilai tradisi. Ini pelajaran berharga bagi kami semua,” ungkap salah satu anggota DWP Kementerian Transmigrasi RI.

Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara pemerintah pusat dan komunitas adat, dalam hal pelestarian budaya serta pemberdayaan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

(Apiyudin)