logo tb
BeritaDaerahKab. TanggamusLampungNasionalNewsTerkini

‎Dugaan Aksi Sewenang-wenang Kakon Datar Lebuay, Mata Pencaharian Warga Terancam

79
×

‎Dugaan Aksi Sewenang-wenang Kakon Datar Lebuay, Mata Pencaharian Warga Terancam

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Tanggamus – Lampung, Warga pekon Datar Lebuay Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, mengeluhkan tindakan kepala pekon (Kakon) S yang diduga melakukan aksi sewenang-wenang terkait pengambilan tanah urukan (sabes) untuk penimbunan jalan pekon.

‎Menurut keterangan HN (56), seorang warga pekon Datar Lebuay, awalnya terdapat kesepakatan dirinya dengan Kakon untuk pengambilan sabes di lahan miliknya dengan harga 3 juta, Sabtu (8/11/2025).

Namun, setelah proses penggalian dimulai, ternyata kualitas tanah tidak sesuai dengan kebutuhan penimbunan jalan.

‎”Awalnya kami sepakat 3juta untuk pengambilan tanah urukan (sabes) di kebun saya, tapi ternyata tanahnya tidak cocok. Lalu Kakon memindahkan lokasi pengambilan sabes tanpa berkoordinasi lebih lanjut dengan saya,” ujar HN.

‎Ironisnya, dilokasi  pengambilan sabes milik HN tersebut terdapat dua pohon aren yang sedang dalam masa produksi air nira (deres). Akibat aktivitas alat berat penggalian yang dilakukan, kedua pohon aren tersebut rusak parah (tumbang), Sehingga mata pencaharian HN sebagai penderes terputus.

‎”Dua pohon aren itu sedang saya deres dan kakon sudah saya ingatkan untuk tidak merusak penghasilan utama saya karna dalam 1 pohon itu bisa menghasilkan uang sekitar 7 juta lebih. Sekarang rusak karena ulah Kakon. Saya sangat kecewa,” ungkap HN dengan nada sedih.

‎HN mengaku telah meminta pertanggungjawaban kepada Kakon Lebuay atas kerugian yang dialaminya dan Kakon berjanji akan memberikan ganti-rugi, namun hingga saat ini belum ada realisasi.

‎”Kakon sudah berjanji mau mengganti rugi, tapi sampai sekarang belum ada niat baiknya, saya merasa diabaikan,” ucap HN.

‎Kasus ini telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Pekon Lebuay Banyak warga yang menyayangkan tindakan Kakon yang dinilai tidak profesional dan tidak menghargai hak-hak warga.

‎”Seharusnya Kakon lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dampaknya sebelum mengambil keputusan. Ini menyangkut mata pencaharian orang,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

‎Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kakon Lebuay belum memberikan keterangan resmi terkait permasalahan ini dan ketika dihubungi melalui via WA juga belum ada jawaban.

PEMIMPIN REDAKSI TARGET BERITA

(Adi Kiswanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *