Targetberia.co.id Jakarta, Ditengah ekonomi rakyat UMKM omsetnya anjlok dampak turunnya daya beli rakyat akibat beban hidup yang makin berat, pemerintah akan naikkan HET Minyak Kita dari Rp 14 ribu jadi Rp 15.700. Negara harus hadir ditengah amanat penderitaan rakyat. Bukan sebaliknya menambah beban hidup rakyat. Oleh karena itu, Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) desak pemerintah membatalkan rencana naikkan harga HET minyak kita, tegas Ketua Umum KERIS dr Ali Mahsun ATMO M Biomed yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Berapa harga Minyak Kita ini Bu Andi? “Rp 18 ribu per liter”, jawab Bu Andi Warung Kelontong Kawasan Cempaka Putih Jakarta ke dr Ali Mahsun ATMO M Biomed Ketua Umum APKLI Perjuangan. Nasi Gorengnya makin ramai ya Cak Ali? Makin sepi Pak Dokter biasanya habis 6-8 liter beras saat ini hanya 3-4 liter. Malah mie goreng turun jauh pembelinya, keluh Cak Ali PKL Nasi Goreng Madura dikawasan Pondok Gede Kota Belasi ke Ketua Umum KERIS, dr Ali Mahsun ATMO M Biomed.
Kondisi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja Sebanyak 40 juta kelas menengah terancam miskin akibat beban hidup makin berat. Roda ekonomi rakyat UMKM makin lamban omsetnya anjlok. Negara punya otoritas perbaiki kondisi Indonesia. Jangan sampai terjadi krisis ekonomi yang dampaknya jauh lebih berat dibanding krisis 1997-1998, kenapa? Imbuh dokter ahli kekebalan tubuh yang sudah 13 tahun sejak 2011 dampingi ekonomi rakyat UMKM Indonesia.
Pada krisis ekomomi 1997/1998 hal mendasarnya adalah ekonomi menengah ke atas. Berbeda dengan kondisi saat ini jika terjadi krisis, yaitu ekonomi kelas menengah ke bawah atau isi perut rakyat. Dampaknya dipastikan jauh lebih berat dibanding 1997/1998. Untuk itu, KERIS ketuk hati Presiden Jokowi segera panggil Mendag RI untuk batalkan rencana naikkan HET Minyak Kita, pungkas Mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI dan Dewan Pembina PP IPNU yang juga Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI)
Beberapa bulan terakhir, ketika keliling di beberapa daerah, ditemukan fakta bahwa daya beli rakyat makin menurun, ekonomi rakyat UMKM makin terhimpit. Pendapatan tidak naik bahkan terindikasi turun ditengah beban hidup yang makin berat.
Oleh karena itu, selaku Ketua Dewan Pembina KERIS berupaya memikirkan solusi terbaik untuk menghadapi kebijakan Pemerintah berkaitan dengan kenaikan HET Minyak Kita. Gelorakan hidup sehat Ramah Lingkungan Mendongkrak Nilai Ekonomis Minyak Jelantah. Juga berharap para pengusaha besar Minyak Goreng turut memikirkan kepentingan rakyat kecil dalam upaya memperbaiki ekonomi Indonesia serta berupaya mendongkrak daya beli rakyat. Bukan sebaliknya, menekan pemerintah untuk menaikkan HET Minyak Kita demi keuntungan perusahaan semata, tegas Ketua Wanbin KERIS Irjen Pol Pur DR Ronny F Sompie SH MH Mantan Kadiv Humas Polri, Kapolda Bali dan Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI.
(Ricko / Agus)