Targetberita.co.id Ambon – Maluku, Guncangan gempa bumi yang terjadi di Kota Ambon, Kamis (20/11/2025) sore mengakibatkan rumah milik Sitty Tuanaya, warga Kebun Cengkih, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, mengalami keretakan pada dinding bagian ruang tamu dan kamar tidur.
“Iya benar, tim sudah turun meninjau lokasi. Dan memang terjadi keretakan dinding yang cukup besar,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Maluku, Sandy Luhulima dikonfirmasi via seluler, Kamis (20/11/2025) malam.
Menurutnya, sejauh ini, laporan kerusakan akibat gempa tektonik berkekuatan 5,8 magnitudo ini hanya baru di Kota Ambon.
Pihaknya telah mengkonfirmasi ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Maluku Tengah (Malteng) namun belum laporan.
“Dan di Ambon juga hanya satu, ibu Sitty Tuanaya. Kalau untuk SBB dan Malteng sudah konfirmasi tapi belum ada laporan ke kami,” ujarnya
Dikatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG untuk meminta informasi terkait potensi ancaman bencana gempa bumi.
“Kita juga telah memberikan informasi ke seluruh Raja/Kades/Lurah dan Camat di Kota Ambon terkait kejadian ini. Gempa bumi tadi tidak berpotensi tsunami tapi warga harus tetap waspada,” ucapnya
Sebelumnya, gempa tektonik mengguncang wilayah Laut Banda, Maluku Tengah, pada Kamis (20/11/2025) pukul 13.59.44 WIB.
BMKG melaporkan magnitudo gempa yang semula tercatat M6,0 diperbarui menjadi M5,8.
“Episenter gempa berada sekitar 23 kilometer tenggara Ambon, pada kedalaman 116 kilometer,” ujar Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilis yang diterima RRI Ambon.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Banda. Mekanisme sumber menunjukkan pergerakan oblique-normal atau mendatar turun.
Getaran gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah. Di Amahai, intensitas tercatat III–IV MMI, yang pada siang hari dapat dirasakan banyak orang di dalam rumah.
Wilayah Ambon, Kairatu, Namlea, Saparua, Piru, dan Sorong merasakan intensitas III MMI, sementara Fakfak dan Obi merasakan getaran dengan intensitas II MMI.
Hasil pemodelan BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 14.20 WIB, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan.
“Masyarakat diimbau tetap tenang dan memastikan mendapatkan informasi hanya melalui kanal resmi BMKG yang telah terverifikasi,” ucap Daryono.
(Red)













