Targetberita.co.id Lebak – Banten, Jalur utama menuju destinasi wisata budaya Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, kini dalam kondisi mengkhawatirkan.
Hujan deras yang mengguyur wilayah ini sejak Rabu sore hingga malam (13/8/2025) memicu longsor besar di ruas Jalan Raya Ciboleger, meninggalkan jurang menganga tepat di sisi badan jalan.
Pemandangan di lokasi benar-benar mengerikan. Sebagian tanah penopang badan jalan ambrol, meninggalkan tebing terjal dengan kedalaman beberapa meter.
Sisa tanah merah yang runtuh masih terlihat segar, pertanda longsor baru saja terjadi.
Yang lebih mengkhawatirkan, jarak tepi jalan dengan jurang kini tinggal beberapa puluh sentimeter saja, membuat setiap kendaraan yang melintas seperti berjalan di ujung maut.
Jalan ini bukan sembarang jalur, Ia adalah nadi kehidupan masyarakat, menghubungkan warga dari berbagai desa menuju pusat aktivitas dan menjadi pintu gerbang utama wisatawan yang hendak menyaksikan keunikan Saba Budaya Baduy. Setiap hari, kendaraan roda dua dan empat silih berganti melintas, termasuk truk pengangkut hasil bumi dan angkutan penumpang.
Seorang pengendara sepeda motor yang ditemui di lokasi mengaku ngeri melihat kondisi jalan tersebut.
“Kalau malam sangat berbahaya. Tidak ada lampu penerangan, jurang ini nyaris tak terlihat. Kalau ada yang lengah sedikit saja, bisa langsung jatuh,” ujarnya sambil menunjuk ke arah tebing tanah yang runtuh.
Hingga berita ini diterbitkan, belum terlihat tanda-tanda adanya penanganan darurat dari pihak berwenang.
Tidak ada rambu peringatan, tidak ada garis pengaman, dan tidak ada upaya penutupan jalur sementara. Kondisi ini membuat warga khawatir, terlebih musim hujan masih berlangsung, yang berarti ancaman longsor susulan bisa datang kapan saja.
Tokoh masyarakat setempat mendesak pemerintah Kabupaten Lebak segera turun tangan.
“Ini jalur vital, Kalau sampai putus, bukan hanya akses wisata yang lumpuh, tetapi juga ekonomi warga akan terganggu. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bertindak,” tegasnya.
Kini, jalan Ciboleger yang biasanya ramai menjadi sunyi sesekali, dihiasi suara kendaraan yang melintas dengan hati-hati, seakan menyadari bahwa hanya beberapa sentimeter memisahkan mereka dari jurang maut.
Warga berharap, sebelum hujan berikutnya mengguyur, pemerintah sudah memasang pengaman sementara dan segera melakukan perbaikan. Karena di jalan ini, nyawa manusia bukan sekadar kemungkinan, tapi taruhan setiap kali mereka melintas.
(Apiyudin / Ahmad sungkawa)