logo tb
BantenBeritaDaerahLebakNasionalNewsTerkini

Jaro Oom Himbau Pengunjung Saba Budaya Baduy Hormati Adat: Dilarang Syuting Film dan Konten

116
×

Jaro Oom Himbau Pengunjung Saba Budaya Baduy Hormati Adat: Dilarang Syuting Film dan Konten

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Lebak – Banten, Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, menghimbau seluruh pengunjung destinasi wisata Saba Budaya Baduy agar senantiasa menghormati ketentuan adat yang berlaku di wilayah masyarakat adat Baduy, termasuk larangan tegas terhadap aktivitas syuting film maupun pembuatan konten digital, Rabu (16/7/2025).

Dalam pernyataannya, Jaro Oom menekankan bahwa larangan ini bukan tanpa alasan, melainkan merupakan bagian dari upaya menjaga kesucian dan kelestarian adat istiadat masyarakat Baduy yang telah diwariskan secara turun-temurun.

“Kami tegaskan kepada siapa pun yang berkunjung ke Saba Budaya Baduy, dilarang melakukan syuting film maupun membuat konten dalam bentuk apapun, karena hal tersebut bertentangan dengan aturan adat yang berlaku di sini,” ujar Jaro Oom.

Saba Budaya Baduy sendiri adalah nama baru dari kawasan wisata adat Baduy yang sebelumnya dikenal dengan istilah wisata Baduy. Pergantian nama ini dimaksudkan untuk lebih menegaskan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang menjadi identitas masyarakat Baduy.

Meski terbuka untuk dikunjungi masyarakat luas, kawasan adat Baduy tetap menjunjung tinggi aturan dan batasan adat. Salah satunya adalah larangan mengambil gambar secara sembarangan, termasuk membuat dokumentasi video untuk kepentingan konten pribadi maupun komersial.

“Kami tidak melarang siapa pun untuk datang. Silakan berkunjung, belajar, dan mengenal budaya kami. Tapi kami mohon dengan sangat, jangan langgar aturan adat. Hormatilah tempat ini sebagaimana Anda ingin dihormati saat tamu datang ke rumah Anda,” tegas Jaro Oom.

Pemerintah Desa Kanekes bersama para tokoh adat juga akan terus melakukan pengawasan selama musim kunjungan berlangsung, untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap nilai-nilai adat dan kearifan lokal yang selama ini menjadi pegangan hidup masyarakat Baduy.

Dengan adanya himbauan ini, diharapkan seluruh pengunjung dapat menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap adat istiadat Baduy, serta ikut menjaga agar Saba Budaya Baduy tetap menjadi ruang edukatif yang sarat makna, bukan sekadar objek wisata biasa.

(Apiyudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *