logo tb
BantenBeritaDaerahLebakNasionalNewsTerkini

Jembatan Ciboleger di Kampung Kaung Kembang Rusak Parah, Warga Nayagati Menjerit: “Pak Bupati Hasbi, Kami Bukan Rakyat Musiman!”

209
×

Jembatan Ciboleger di Kampung Kaung Kembang Rusak Parah, Warga Nayagati Menjerit: “Pak Bupati Hasbi, Kami Bukan Rakyat Musiman!”

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Lebak – Banten, Di tengah gegap gempita pembangunan yang sering digembar-gemborkan pemerintah, warga Kampung Kaung Kembang, Desa Nayagati, Kecamatan Leuwidamar, justru merasa diabaikan.

Jembatan Ciboleger, satu-satunya akses penghubung utama di wilayah itu, telah rusak parah selama bertahun-tahun tanpa kepastian pembangunan.

PEMIMPIN REDAKSI TARGET BERITA

Setiap hari, jembatan itu dilintasi oleh warga dari berbagai usia anak sekolah, petani, pedagang, bahkan lansia yang harus menempuh jalan untuk berobat.

Namun jembatan tersebut kini dalam kondisi memprihatinkan, rawan ambruk, dan membahayakan nyawa.

“Petugas sudah datang beberapa kali, bawa alat ukur, catat sana-sini, tapi sampai sekarang jembatannya masih begitu-begitu saja. Bahkan makin rapuh. Kami ini bukan rakyat musiman yang cuma diingat pas pemilu, Pak Bupati!” tegas Samad, warga setempat, Sabtu (26/7/2025).

Saat musim hujan datang, jembatan Ciboleger seperti perangkap maut. Licin, berlubang, dan sebagian papan jembatan nyaris lepas, Warga pun semakin cemas setiap kali harus melintas.

Siti, seorang ibu rumah tangga, menuturkan betapa jembatan itu menjadi jalur hidup masyarakat, tapi ironisnya tidak pernah jadi prioritas pemerintah daerah.

“Dulu katanya masuk perencanaan, lalu diukur, katanya mau dibangun tahun depan. Tapi kenyataannya sampai sekarang cuma angin surga. Kalau jembatan ini ambruk dan ada yang jadi korban, siapa yang bertanggung jawab? Apa kami harus demo ke Pendopo dulu baru didengar?” tanyanya geram.

Warga mengaku kecewa karena pemerintah daerah, khususnya Bupati Lebak, H. Hasbi Jayabaya belum menunjukkan keberpihakan nyata kepada masyarakat pelosok seperti mereka.

“Pak Hasbi, Nayagati ini bagian dari Lebak. Kaung Kembang ini Indonesia juga. Jangan biarkan kami merasa seperti rakyat pinggiran yang cuma dihitung saat perlu suara. Kami tidak minta istana, kami cuma minta jembatan yang bisa dilintasi tanpa rasa takut!” tegas tokoh muda kampung itu.

Kini, masyarakat Desa Nayagati menuntut tindakan nyata, bukan lagi janji. Mereka mendesak agar pembangunan Jembatan Ciboleger segera direalisasikan, sebelum ada korban yang jatuh karena kelalaian dan lambannya tanggapan pemerintah.

“Yang kami pertaruhkan di sini bukan hanya aktivitas harian, tapi nyawa,” kata seorang guru yang harus melintasi jembatan setiap hari untuk mengajar anak-anak kampung.

Jika suara rakyat kecil terus diabaikan, maka yang rusak bukan cuma jembatan, tapi juga nama baik pemerintah daerah.

(Apiyudin)