logo tb
BantenBeritaDaerahLebakNasionalNewsTerkini

Jembatan Roboh penghubung dua Kecamatan di Lebak, diduga Pemda tutup mata

465
×

Jembatan Roboh penghubung dua Kecamatan di Lebak, diduga Pemda tutup mata

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Lebak – Banten, Ambruknya jembatan penghubung antara Kecamatan Leuwidamar dengan Kecamatan Bojong manik yang terjadi pada hari Kamis (14/11/2024), membuat warga sekitar bahu membahu melakukan pembangunan jembatan darurat.

Hal ini di duga karena tidak adanya kepedulian Pemerintah Daerah untuk memperbaiki jembatan sebagai akses satu satunya penghubung dua kecamatan Bojongmanik dan kecamatan Leuwidamar.

Warga dengan swadaya, akhirnya melakukan gotong royong perbaikan jembatan sejak Kamis (16/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025).

Jembatan penghubung yang terletak di Kampung Leuwiawi Desa. Parakanbeusi kecamatan. Bojongmanik, Kabupaten lebak – banten, merupakan akses utama untuk menjual hasil bumi maupun anak sekolah. Kamis (30/01/2025).

Diketahui jembatan yang membentang sepanjang puluhan meter itu ambruk usai diterjang banjir bandang 2024. lalu, sehingga aktifitas warga pun terhambat.

Namun hingga saat ini baik dari Pemkab Kabupaten. Lebak – Banten maupun provinsi Banten Belum melakukan perbaikan terhadap jembatan tersebut.

Sehingga wargapun berinisiatif melakukan secara patungan per kpm 20.000 untuk pembangunan darurat dari bambu secara swadaya lantaran khawatir untuk menyebrang warga dan anak sekolah harus turun ke sungai tersebut.

“Jembatan itu adalah akses satu-satunya untuk warga bertani, menjual hasil bumi, dan anak sekolah. Setelah ambruk warga dan anak sekolah turun ke sungai kalau mau nyebrang jadi khawatir kalau musim hujan debit air sangat tinggi,” ujar Udin warga sekitar, Kamis (30/1/2025), saat di wawancarai oleh awak Media Targetberita.co.id

Adapun material pembangunan jembatan dalam perbaikan ini juga didapat dari sisa jembatan sebelumnya yang ambruk serta patungan warga secara sukarela. dan tidak dimintai patungan kalau yang mampu sukarela Rp 20.000 dua puluh ribu rupiah.

“Anggarannya secara swadaya warga masyarakat adapun bahan bahan material nya mengunakan bambu dan besi behel dari material dan digunakan puing puing bekas jembatan gantung yang sudah rusak”.

Sementara itu, warga Lewiawi dan karang balang cibenyer cilimin warga bojong menteng, Udin salah seorang warga setempat berharap, pemerintah segera melakukan  pembangunan jembatan tersebut segera permanen agar bisa dilalui kendaraan roda dua maupun pejalan kaki untuk ke kebun dan ke sekolah.

“Kami berharap kepada pemerintah baik kabupaten, provinsi, dan pusat untuk segera dibangun jembatan permanen sebab jembatan ini merupakan akses utama warga untuk beraktivitas,” ucapnya.

(Ahmad Sungkawa)