logo tb
BeritaJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkiniTNI / POLRI

Kapal OPV Ketiga Mulai Dibangun di Batam, Kemhan–TNI AL Kompak Dorong Galangan Dalam Negeri

57
×

Kapal OPV Ketiga Mulai Dibangun di Batam, Kemhan–TNI AL Kompak Dorong Galangan Dalam Negeri

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Pembangunan Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) ketiga resmi dimulai lewat seremoni peletakan lunas (keel laying) di galangan PT Noahtu Shipyard, Batam, Rabu (19/11). Acara dipimpin staf ahli menteri pertahanan bidang sosial Mayjen TNI Rionardo, mewakili Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Dalam sambutannya, Rionardo menyebut peletakan lunas bukan sekadar tahapan teknis konstruksi kapal, tetapi simbol kelahiran kekuatan baru bagi pertahanan maritim Indonesia. Pembangunan OPV ini menjadi bukti komitmen memperkuat industri pertahanan dalam negeri.

PEMIMPIN REDAKSI TARGET BERITA

“Pembangunan kapal OPV di PT Noahtu menegaskan komitmen Kemhan untuk terus membina dan memperkuat industri pertahanan dalam negeri, agar industri perkapalan Indonesia mampu berdiri tegak dan bersaing di kancah internasional,” ucapnya, dikutip dari keterangan Infohan Setjen Kemhan, Kamis (20/11).

Sementara Direktur PT Noahtu Shipyard Adi Susanto, menyampaikan milestone ini menjadi tonggak penting dalam tahapan pembangunan kapal.

Selain menandai dimulainya konstruksi fisik, acara tersebut memperlihatkan kuatnya sinergi antara Kemhan, TNI AL, dan galangan nasional dalam mendukung kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista).

Pembangunan OPV ketiga ini melanjutkan dua kapal sebelumnya yang lebih dulu digarap di galangan dalam negeri. Dua OPV pertama, KRI Raja Haji Fisabilillah-391 dan KRI Lukas Rumkorem-39, dibangun melalui kontrak Kemhan dan TNI AL dengan PT Daya Radar Utama (yang kini menjadi Noahtu Shipyard).

Keduanya awalnya dirancang sebagai OPV 90 meter, namun dalam proses pengerjaan desainnya dipanjangkan menjadi sekitar 98 meter untuk memungkinkan pemasangan sistem tempur yang lebih lengkap.

Kedua kapal tersebut bukan hanya kapal patroli, tetapi disiapkan sebagai kapal kombatan ringan. Persenjataannya meliputi meriam utama 76 mm dan rencana pemasangan rudal anti kapal Atmaca, menjadikannya unit patroli strategis yang bisa menjalankan misi penegakan hukum di laut maupun operasi berintensitas tinggi.

Dengan kecepatan jelajah sekitar 20 knot dan kecepatan puncak mendekati 28 knot, kehadiran dua OPV pertama ini dianggap sebagai lompatan kemampuan galangan nasional sekaligus bagian dari modernisasi armada TNI AL.

Dengan dimulainya pembangunan OPV ketiga, Kemhan dan TNI AL mempertegas arah kebijakan untuk memperbanyak platform kapal buatan dalam negeri. Selain memperkuat pertahanan maritim, langkah ini juga mendorong industri perkapalan nasional agar terus tumbuh dan mampu menopang kebutuhan alutsista Indonesia secara mandiri.

(Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *