Targetberita.co.id Jakarta, Kunjungan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, ke Kawasan Industri Indonesia Morowali (IMIP) pada 19–20 November 2025 membuka babak baru perbincangan tentang kedaulatan negara.
Untuk pertama kalinya, pejabat tinggi negara menyinggung langsung persoalan akses terbatas di kawasan industri seluas 4.000 hektare itu, termasuk keberadaan bandara yang beroperasi tanpa pengawasan Bea Cukai maupun Imigrasi.
Pernyataan Sjafrie tentang “tidak boleh ada negara di dalam negara” menjadi penanda bahwa pemerintah mulai menaruh perhatian serius terhadap tata kelola kawasan ekonomi yang selama ini dinilai tertutup dan sulit dimasuki aparat.
Sorotan itu muncul setelah sejumlah informasi menyebut bandara IMIP telah beroperasi bertahun-tahun tanpa keterlibatan otoritas negara.
Peneliti Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), Edna Caroline, menyebut temuan tersebut sebagai “puzzle besar” yang selama ini tidak terjawab.
Ia menyebut banyak hal yang baru terungkap setelah pemerintah mengintensifkan latihan TNI di wilayah tambang seperti Bangka Belitung dan Morowali.
“Saya baru tahu bahwa kawasan IMIP itu punya bandara, dan yang lebih mengagetkan tidak ada otoritas Indonesia di situ,” kata Edna dalam wawancara yang dikutip Selasa (25/11/2025).
(Agus)













