Targetberita.co.id Lebak – Banten, Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, membantah pemberitaan yang menyebutkan adanya larangan terhadap warga Baduy untuk berjualan madu ke Jakarta pasca insiden pembegalan yang dialami salah satu warga Baduy Dalam, Repan Minggu (23/11/2025).
Jaro Oom menegaskan, pihaknya tidak pernah melarang warga Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar, untuk berjualan ke luar daerah, termasuk ke wilayah Jakarta.
“Kami tidak pernah melarang warga Baduy untuk berdagang ke Jakarta. Itu hak mereka untuk mencari rezeki. Yang kami lakukan hanya memberikan himbauan demi keselamatan,” tegas Jaro Oom saat ditemui di wilayah Desa Kanekes, Lebak, Banten.
Menurutnya, himbauan tersebut lebih difokuskan pada faktor keamanan, mengingat adanya kejadian pembegalan yang menimpa Repan saat berdagang di Jakarta.
“Kami hanya mengingatkan agar warga Baduy yang berjualan di Jakarta tidak bepergian pada malam hingga dini hari, karena risikonya lebih besar. Lebih baik berdagang di siang hari atau berangkat secara berkelompok supaya lebih aman,” jelasnya.
Jaro Oom juga menambahkan bahwa masyarakat Baduy selama ini sudah terbiasa berdagang hingga ke luar daerah sebagai bagian dari aktivitas ekonomi mereka, termasuk menjual madu hutan, kerajinan, dan hasil alam lainnya.
“Aktivitas Berdagang itu sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Kami hanya mengingatkan agar lebih waspada, bukan melarang,” tambahnya.
Sementara itu, kondisi Repan saat ini dikabarkan sudah kembali ke Kampung Cikeusik, wilayah Baduy Dalam, dan dalam keadaan berangsur pulih secara fisik maupun mental.
Pemerintah Desa Kanekes berharap masyarakat dan media dapat meluruskan informasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa merugikan warga Baduy.
(Apiyudin)
