TargetBerita.co.id Leuwidamar – Lebak – Banten, Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA di Provinsi Banten tahun ajaran 2025/2026 dilaksanakan secara online sesuai regulasi yang berlaku.
Dalam proses seleksi ini, pihak sekolah hanya bertugas memfasilitasi pendaftaran, sementara hasil akhir ditentukan langsung oleh sistem online yang digunakan secara serentak di seluruh wilayah provinsi.
Kepala SMAN 2 Leuwidamar, Teti Fatimah, S.Si., M.Pd., menegaskan bahwa pihak sekolah terbuka menerima semua pendaftar, namun tidak memiliki kewenangan dalam menentukan kelulusan.
“Kami menerima semua calon peserta didik yang datang dan mendaftar. Tapi diterima atau tidaknya, itu sepenuhnya ditentukan oleh sistem online. Kami di sekolah hanya membantu prosesnya,” jelas Teti Fatimah saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/7/2025).
SPMB tahun ini terdiri dari empat jalur penerimaan, yaitu:
1. Jalur Domisili (Zonasi)
2. Jalur Prestasi
3. Jalur Afirmasi
4. Jalur Mutasi Orang Tua
Teti menyampaikan, pihak sekolah memahami bahwa tidak semua orang tua dan calon siswa terbiasa menggunakan sistem daring, apalagi di daerah seperti Leuwidamar yang akses teknologinya masih terbatas, oleh karena itu, SMAN 2 Leuwidamar menyediakan bantuan teknis langsung di sekolah.
“Kami sediakan layanan pendampingan bagi siapa saja yang kesulitan. Silakan datang, kami bantu. Yang penting semua anak bisa ikut proses ini dengan benar,” katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa jika ada siswa yang tidak diterima di SMAN 2 Leuwidamar, pihak sekolah siap membantu mencarikan alternatif sekolah lain.
“Kami tidak akan lepas tangan. Kami akan bantu para siswa untuk bisa tetap sekolah di tempat lain. Jangan sampai anak-anak kehilangan kesempatan belajar hanya karena tidak lolos di sini,” ujar Teti Fatimah.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh kabar-kabar yang menyesatkan, dan selalu mengikuti prosedur resmi yang telah ditentukan oleh sistem.
“Jangan percaya info yang tidak jelas. Jika ragu, datang langsung ke sekolah. Kami akan bantu sebaik mungkin,” tutupnya.
(Apiyudin)