Targetberita.co.id Jakarta, Personel Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dan US Special Operations Forces Liaison Element (US PAT SOFLE) meningkatkan kemampuan operasi bersama dan interoperabilitas dalam menghadapi tantangan operasi modern melalui latihan bersama (Latma) Direct Action Ground Reconnaissance (DAGR) 2025.
Dalam latihan yang digelar di Air Weapon Range (AWR) Siabu, sejak 2 hingga 10 Agustus 2025 tersebut, pasukan khusus kedua negara mempraktikkan skenario perebutan instalasi radar yang telah dikuasai musuh.
Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) melalui siaran pers yang dikutip Kamis (14/8/2025) menjelaskan, latihan mengintegrasikan unsur udara dan darat melalui materi Air to Ground Integration (AIG).
Sementara itu, unsur Joint Terminal Attack Controller (JTAC) Kopasgat berperan mengarahkan tembakan presisi Close Air Support (CAS) ke sasaran.
latihan bersama DAGR
Evakuasi medis udara (MEDEVAC) yang dipraktikkan oleh personel Kopasgat dan US PAT SOFLE dalam latihan bersama Direct Action Ground Reconnaissance (DAGR) 2025.
Rangkaian tahapan latihan meliputi infiltrasi, pengintaian, pengawasan, serangan udara terarah, pertempuran jarak dekat, evakuasi medis udara (MEDEVAC), hingga exfiltrasi pasukan.
Seluruh tahap menekanan pada kecepatan, koordinasi lintas matra, serta keselamatan personel.
Kopasgat serta US PAT SOFLE berhasil menyelesaikan seluruh tahapan latihan dengan baik.
Keberhasilan DAGR 2025 menjadi tolok ukur kesiapan Kopasgat TNI AU dan US PAT SOFLE untuk mengembangkan kerja sama ke tingkat yang lebih tinggi, baik dari sisi skala latihan, kompleksitas, maupun kesinambungan hubungan strategis.
“Latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan taktis, tetapi juga mempererat hubungan antar prajurit dan membangun kepercayaan lintas negara sebagai modal penting kesiapsiagaan operasi bersama,” ujar Exercise Director Letkol Pas Ronni Cahyo Setiawan.
(Agus)