logo tb
BeritaDaerahHukumJawa TimurKejaksaan / KPKNasionalNewsTerkini

KPK Dalami Proyek Monumen Reog Usai Tangkap Bupati Ponorogo: Dugaan Suap Melebar ke Pengadaan Barang dan Jasa

48
×

KPK Dalami Proyek Monumen Reog Usai Tangkap Bupati Ponorogo: Dugaan Suap Melebar ke Pengadaan Barang dan Jasa

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jawa Timur, Penangkapan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat malam, 8 November 2025, tidak berhenti pada dugaan jual-beli jabatan.

KPK kini mulai membidik proyek-proyek besar di Ponorogo, termasuk Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP), proyek megah yang digadang-gadang menjadi ikon baru kabupaten tersebut.

PEMIMPIN REDAKSI TARGET BERITA

“Tidak hanya Museum Reog (MRMP) saja, tetapi setiap pengadaan barang dan jasa yang ada di Kabupaten Ponorogo tentunya sekaligus akan kami dalami,” ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).

Asep menegaskan, pendalaman ini bertujuan untuk memastikan ada atau tidaknya penyimpangan dalam proyek pengadaan di bawah kepemimpinan Sugiri. Langkah tersebut menandakan bahwa penanganan kasus tidak hanya berhenti pada dugaan suap jabatan, melainkan juga membuka potensi korupsi proyek strategis daerah.

Monumen Reog dan Museum Peradaban: Dari Simbol Budaya ke Sorotan Hukum
Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) dibangun di bekas area tambang batu kapur di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

Bangunan utamanya menjulang setinggi 126 meter, menjadikannya salah satu monumen tertinggi di Jawa Timur.

Proyek ini mulai dikerjakan pada Maret 2023 dan diresmikan pada Agustus 2025, meski beberapa fasilitas pendukung wisata masih dalam proses penyelesaian.

Sugiri sempat menegaskan bahwa MRMP dirancang bukan hanya sebagai monumen kebanggaan daerah, melainkan sebagai gerbang wisata dan motor ekonomi baru bagi masyarakat Ponorogo.

“Dia (MRMP) di ujung barat laut Ponorogo, jika kemudian menjadi tujuan wisata pemikat, ini ketika kemudian kami paketkan wisata tur dengan Tawangmangu, Sarangan, tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 30 menit,” kata Sugiri saat diwawancarai GPR TV Kemkomdigi pada 12 Januari 2023 lalu.

Ia menyebut MRMP sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem wisata lintas wilayah, dengan potensi ekonomi yang bisa terintegrasi dengan daerah sekitarnya seperti Magetan dan Karanganyar.

“Ini bentuk bagaimana kami, kawasan Ponorogo dan sekitarnya, mampu menjadi ekonomi khusus dan wisata yang menjadi pemikatnya,” imbuhnya.

Tak hanya sebagai destinasi wisata, MRMP juga digadang-gadang sebagai pusat edukasi sejarah dan literasi budaya.

“Sejarah Ponorogo mulai dari nol sampai sekarang, kami tambahkan secara rinci di Museum Peradaban, biar di bawah Monumen Reog ada sesuatu yang keren, yaitu literasi, biar anak-anak belajar sejarah tidak salah-salah,” ujar Sugiri kala itu.

Namun kini, proyek yang dibangun dengan semangat kebudayaan dan kebanggaan daerah tersebut justru menjadi objek penyelidikan KPK.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *