logo tb
BeritaJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkini

Lapas Kelas IIA Salemba Mengelola Sampah Organik untuk Budidaya Maggot, Mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah

73
×

Lapas Kelas IIA Salemba Mengelola Sampah Organik untuk Budidaya Maggot, Mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba telah mengembangkan langkah-langkah tepat dalam mengelola sampah organik untuk budidaya maggot, sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan pemerintah dan 13 Program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah sampah organik yang dihasilkan oleh lapas dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga binaan, Rabu (9/7/2025).

Kepala Lapas Kelas IIA Salemba, [Muhammad fadil], menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil dalam mengelola sampah organik untuk budidaya maggot telah dirancang dengan baik.

“Kami telah melakukan kerjasama dengan stakeholder baik Pemda maupun Kelompok masyarakat. Kami melakukan pemilahan sampah, pengumpulan sampah, pembuatan kandang maggot, perawatan yg tepat nantinya magot tersebut untuk pakan ternak, pakan ikan dan kotorannya di pakai untuk pupuk,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah yang tepat, Lapas Kelas IIA Salemba dapat mengelola sampah organik secara efektif dan efisien, serta mengembangkan budidaya maggot yang berkelanjutan.

“Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi warga binaan dan masyarakat sekitar, serta mendukung program ketahanan pangan pemerintah,” kata [Muhammad Fadil].

Maggot yang dihasilkan dari budidaya ini dapat digunakan sebagai pakan ternak, pakan ikan yang kaya protein, sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Selain itu, program ini juga dapat membantu mengurangi volume sampah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir.

Dengan demikian, Lapas Kelas IIA Salemba telah menunjukkan komitmennya dalam mengelola sampah organik secara efektif dan mendukung program ketahanan pangan pemerintah melalui budidaya maggot.

(Farid Hidayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *