Targetberita.co.id Leuwidamar – Lebak – Banten, Suasana hangat terasa di Balai Desa Cisimeut Raya pada Kamis, 04 September 2025, ketika Masyarakat, Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan perwakilan pemerintah desa berkumpul dalam kegiatan Musyawarah Antar Desa (MAD) Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2025.

Kali ini, dua Desa yang terlibat langsung dalam program PISEW ini yaitu Desa Cisimeut Raya Sebagai Desa Utama dan sekaligus sebagai Tuan rumah dan Desa Bojong manteng sebagai Desa Penyanggah pada program PISEW 2025, Camat Leuwidamar sebagai penyelenggara sekaligus sebagai pimpinan acara ini, selain mengundang LKD di masing-masing Desa, camat juga mengundang para tokoh sesepuh dari kedua desa menambah khidmat jalannya musyawarah yang bertujuan membangun kesepahaman dalam merencanakan pembangunan infrastruktur sosial dan ekonomi wilayah.
Dalam sambutannya, Camat Leuwidamar menegaskan bahwa program PISEW adalah langkah strategis pemerintah pusat yang harus dijaga keberlangsungannya.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada alokasi anggaran, tetapi juga pada semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat.
“Musyawarah ini bukan hanya soal pembangunan jalan atau jembatan. Lebih dari itu, ini adalah ruang untuk menyatukan visi kedua Desa, agar desa-desa kita tumbuh bersama, sejahtera bersama, dan maju bersama,” ungkapnya di hadapan peserta.
Sementara itu, Kepala Desa Cisimeut Raya, Ohan Baheri, menyampaikan bahwa kegiatan MAD ini menjadi wadah penting untuk menyamakan persepsi antar desa.
“Kami berharap hasil musyawarah ini bisa benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Utamanya Infrastruktur yang dibangun nantinya harus berdampak langsung pada khususnya Ketapang sebagai Asta cita Presiden Prabowo, selain itu Harapan kehidupan warga pada terutama dalam memperkuat konektivitas antar desa,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Bojong manteng, Ajat Sudrajat. Menurutnya, keberhasilan program PISEW tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
“Pembangunan ini bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh warga. Karena itu, kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal program ini agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata,” tegasnya.
Tokoh sesepuh dari Cisimeut Raya dan Bojong manteng pun ikut memberikan berpartisipasi, menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah pembangunan yang terus berjalan. Mereka mengingatkan agar pembangunan fisik tetap selaras dengan nilai-nilai sosial, budaya, dan kearifan lokal yang sudah mengakar di masyarakat.
Musyawarah Antar Desa ini kemudian menghasilkan beberapa kesepakatan penting terkait prioritas pembangunan infrastruktur yang dianggap paling mendesak. Dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, tokoh masyarakat, dan dukungan warga, diharapkan pelaksanaan PISEW 2025 dapat berjalan lancar serta memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan bersama.
(Apiyudin)













