Targetberita.co.id Jakarta, PT PAL Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai tulang punggung kemandirian pertahanan maritim nasional.
Melalui kemampuan pemeliharaan, perbaikan, dan modernisasi kapal perang (maintenance, repair, and overhaul/MRO), perusahaan pelat merah ini memastikan kesiapan tempur armada TNI Angkatan Laut tetap berada di level optimal.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, menyampaikan bahwa keberlangsungan operasional kapal perang Indonesia sangat bergantung pada dukungan industri pertahanan yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
“Sampai saat ini, PT PAL telah menyelesaikan MRO, mid-life modernization (MLM), hingga refurbishment terhadap 41 kapal TNI AL yang masih aktif beroperasi,” ujar Kaharuddin, Jumat (15/8/2025).
Keberhasilan proyek MLM pada KRI Malahayati-362, overhaul pada KRI Cakra, serta refurbishment puluhan KRI lainnya menjadi bukti nyata keandalan insinyur dan teknisi nasional. PT PAL mampu menggarap pekerjaan berstandar tinggi, baik untuk kapal permukaan maupun kapal selam.
Penguasaan teknologi MLM dan overhaul menjadi tonggak penting dalam mendorong kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia.
Di sisi lain, kemampuan MRO dalam negeri memberikan dua keuntungan besar, yaitu mengurangi ketergantungan pada negara asing dan meminimalkan risiko embargo atau hambatan politik yang dapat mengganggu operasional armada laut.
Sementara dari sisi ekonomi, menghemat devisa, menyerap tenaga kerja ahli lokal, dan mendorong pertumbuhan industri komponen dalam negeri.
PT PAL Indonesia tak hanya fokus membangun kapal baru, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga siklus hidup alutsista laut nasional agar tetap tangguh dan modern.
(Agus)