logo tb
BeritaEkonomiJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkini

Rutan Cipinang Tampilkan Karya Kreatif Warga Binaan di IPPA Fest 2025

48
×

Rutan Cipinang Tampilkan Karya Kreatif Warga Binaan di IPPA Fest 2025

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, secara resmi membuka Indonesian Prison Products and Art Festival (IPPA Fest) 2025 yang digelar di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2025).

Dalam sambutannya, Menteri Agus berharap karya para narapidana atau warga binaan dapat diterima oleh pasar luas dan menjadi bagian dari ekonomi kreatif nasional.

Acara pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Menteri Agus, yang kemudian disambut dengan tari Bali dari warga binaan Lapas Perempuan Tangerang. Selain itu, pengunjung juga disuguhkan penampilan budaya seperti Reog Ponorogo dan pameran kain batik buatan warga binaan. Sejumlah pejabat turut hadir dalam acara ini, termasuk Wakil Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Wamen HAM Miguyanto, serta Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Dewi Asmara.

IPPA Fest 2025 diikuti oleh 627 Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari 33 kantor wilayah pemasyarakatan. Mereka menampilkan berbagai karya warga binaan seperti lukisan, produk fesyen, makanan dan minuman, serta beragam hasil UMKM kreatif. Total ada 7.519 produk dan 120 lukisan yang dipamerkan dan bisa dibeli langsung oleh masyarakat yang hadir.

Rutan Kelas I Cipinang juga turut ambil bagian dalam festival ini. Mereka memamerkan karya-karya unggulan warga binaan seperti lukisan dan produk kopi.

Keterlibatan Rutan Cipinang menjadi salah satu bukti bahwa banyak warga binaan memiliki bakat dan potensi yang patut diapresiasi oleh masyarakat luas.

Menteri Agus menegaskan bahwa IPPA Fest bukan hanya sebuah festival biasa, melainkan sarana edukasi dan pembentukan persepsi positif terhadap warga binaan.

Menurutnya, warga binaan bukan semata-mata objek penghukuman, tapi individu yang punya potensi dan bisa berkarya secara positif. Agus juga menilai acara ini sebagai wadah kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan dengan dunia usaha.

Ia berharap hasil karya warga binaan bisa masuk ke pasar yang lebih luas dan mendorong lahirnya peluang ekonomi yang inklusif. Ia juga mengajak para investor dan pelaku usaha untuk memberikan dukungan berupa bimbingan, pembukaan akses pasar, serta kepercayaan agar warga binaan dapat terus produktif dan berkontribusi setelah menjalani masa hukuman.

(Agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *