Targetberita.co.id Lebak – Banten, Dugaan penyelewengan di wilayah Kecamatan Leuwidamar kini mendapat sorotan tajam, bukan hanya dari publik, tetapi juga dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Lebak.
Sekretaris Jenderal Apdesi, Ohan Baheri, angkat bicara dan menyatakan dukungan penuh kepada insan pers yang telah berani mengungkap fakta di lapangan.
“Langkah media ini patut diapresiasi. Pers yang bekerja berdasarkan data dan fakta adalah garda terdepan dalam menjaga demokrasi. Tidak boleh ada tebang pilih, baik itu oknum di pemerintahan desa maupun di sekolah-sekolah yang melakukan penyimpangan harus diungkap,” tegas Ohan Baheri, Sabtu (9/8/2025).
Dugaan penyimpangan yang terendus media di Leuwidamar ini memunculkan sejumlah pertanyaan publik. Beberapa laporan mengarah pada dugaan penyalahgunaan kewenangan, manipulasi administrasi, hingga indikasi praktik yang mencederai prinsip demokrasi. Meski begitu, sebagian pihak terkesan enggan bersuara, diduga karena adanya tekanan atau rasa takut terhadap pihak-pihak tertentu.
Menurut Ohan, di sinilah peran penting media sebagai “mata dan telinga” masyarakat. Tanpa keberanian pers, praktik semacam ini berpotensi terus terjadi secara berulang.
“Pemerintah desa yang sehat justru akan senang jika ada kritik membangun. Kalau ada masalah, harus diselesaikan secara hukum, bukan ditutup-tutupi. Media itu bukan musuh, tetapi mitra strategis dalam membangun desa yang bersih dan transparan,” ujarnya.
Ohan juga mengingatkan seluruh kepala desa di Kabupaten Lebak agar tidak bermain-main dengan kepercayaan publik.
“Kita semua mengemban amanah rakyat. Sekali amanah itu dikhianati, akan sulit mengembalikannya. Saya minta semua perangkat desa menjaga integritas dan menjauhi segala bentuk penyimpangan,” tegasnya.
Apdesi Kabupaten Lebak berjanji akan memantau perkembangan kasus ini dan siap berkolaborasi dengan media demi memastikan kebenaran terungkap.
“Jangan pernah takut pada kebenaran. Jika ada pelanggaran, ungkapkan. Kalau salah, ya salah. Kalau benar, ya harus dibela. Demokrasi hanya bisa tumbuh jika ada keberanian dan transparansi,” tutup Ohan.
Pernyataan tegas Sekjen Apdesi ini menjadi sinyal kuat bahwa kasus dugaan penyelewengan di Leuwidamar tak bisa diabaikan begitu saja. Publik kini menunggu langkah lanjutan aparat penegak hukum dan berharap media tetap konsisten mengawal kasus ini hingga tuntas.
(Apiyudin)