logo tb
BeritaDaerahKab. Serdang BedagaiNasionalNewsPendidikanTerkini

Seribuan Pelajar dari Dua Sekolah di Sergai Terdampak MBG Dihentikan

51
×

Seribuan Pelajar dari Dua Sekolah di Sergai Terdampak MBG Dihentikan

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Serdang Bedagai – Sumatera Utara, Seribuan siswa di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), kini tidak lagi menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

PEMIMPIN REDAKSI TARGET BERITA

Padahal sebelumnya mereka rutin menerima jatah dari sejumlah dapur Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di wilayah tersebut.

Di Perguruan AD Dakwah Sei Bamban, pasokan MBG yang selama ini dikirim dari SPPG Sei Buluh mendadak dihentikan meski perjanjian kerja sama masih berlaku.

Akibatnya, sebanyak 632 siswa mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA kehilangan jatah konsumsi harian sejak 8 November 2025.

Bagian Tata Usaha AD Dakwah, Tifa Purnama Sari, mengungkapkan, penghentian dilakukan dengan alasan pemerataan serta rencana pengalihan pasokan ke dapur yang lebih dekat.

Namun hingga kini belum ada pendataan dari dapur baru tersebut.

“Kemarin katanya kami masuk di Pringgan (SPPG Polres Sergai), tapi sampai sekarang belum ada pendataan. Mereka sudah mulai beroperasi, sudah antar-antar, tapi kami belum dapat. Sementara di dapur Sei Buluh nama kami sudah tidak ada,” ujar Tifa kepada sejumlah awak media, Selasa (18/11/2025).

Nasib yang sama dialami Perguruan Muhammadiyah Desa Pon. Sejak 8 November 2025, ratusan siswanya juga tidak lagi menerima MBG.

Kepala SMP Muhammadiyah Desa Pon, Sri Damayanti, menyebut penghentian itu karena pemerataan dan pemindahan dapur dari SPPG Rampah Kiri ke SPPG Polres Sergai.

“Alasannya mau dialihkan ke Polres, katanya pemerataan. Itu disampaikan pihak MBG, namanya Rico, Kepala SPPG di sebelah Cindelaras,” terang Sri Damayanti.

Ia menambahkan, selama dua minggu pihaknya menerima jatah MBG dari SPPG Sei Buluh untuk jenjang SD (367 siswa), sementara SMP, SMA, dan SMK disuplai dari SPPG Rampah Kiri.

Namun pasokan dihentikan tanpa ada pencabutan perjanjian kerja sama.

“MOU kami belum dicabut, pihak SPPG juga belum mengambil MOU yang kemarin,” katanya.

Sementara itu, Kepala SPPG Sei Buluh, Yenni, membenarkan bahwa kedua perguruan itu tidak lagi mendapatkan MBG.

Menurutnya, penghentian tersebut merupakan konsekuensi dari kebijakan pemerataan kuota MBG di Kecamatan Sei Bamban.

“Di Kecamatan Sei Bamban sebelumnya ada tiga dapur. Per 10 November dilakukan pemerataan. Satu dapur harus 2.500 peserta didik,” jelasnya.

Dengan pembagian baru, SPPG Sei Buluh kini hanya melayani 28 sekolah tanpa AD Dakwah dan Muhammadiyah.

Kedua sekolah tersebut nantinya akan dialihkan ke dua dapur baru yang sedang beroperasi di Sei Bamban.

Yenni menegaskan, proses pemerataan dilakukan berdasarkan data dari Kapokcam BGN Sei Bamban, Sahat Sitorus.

“Pemerataan ini berdasarkan data dari Kapokcam atas nama Sahat Sitorus,” ungkapnya.

Namun upaya konfirmasi kepada Kapokcam BGN Sei Bamban, Sahat Sitorus, tidak mendapatkan respons dan membisu.

Beberapa kali dihubungi melalui telepon dan WhatsApp, Sahat tidak menjawab.

Begitu juga dengan Korwil MBG Sergai, Nurhasanah, yang tidak merespons panggilan maupun pesan dari wartawan.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manullang, saat dihubungi menyatakan akan memberikan penjelasan langsung dalam pertemuan tatap muka.

“Besok aja kita jumpa, saya jelaskan,” ujarnya singkat.

Hingga berita ini dimuat, belum ada penjelasan resmi dari BGN maupun pihak berwenang lainnya terkait penghentian mendadak jatah MBG yang membuat lebih dari seribu siswa di Sei Bamban kehilangan manfaat program tersebut.

(Roni Purba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *