logo tb
BeritaJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkiniTNI / POLRI

Sinergi TNI, Pemerintah, dan Masyarakat Selamatkan Hidup Petani Muda Ngada

73
×

Sinergi TNI, Pemerintah, dan Masyarakat Selamatkan Hidup Petani Muda Ngada

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Jakarta, Sunyi ruang operasi di RSAL Marinir Cilandak pecah oleh derap langkah tim medis pada Selasa (2/9/2025).

Di balik pintu besi bercahaya putih itu, seorang petani muda asal Ngada, Nusa Tenggara Timur, akhirnya menemukan harapan setelah 15 tahun hidup dalam cengkeraman tumor rahang.

Namanya Theobaldus Du’a, 29 tahun.

Tumor yang menggerogoti wajahnya bermula dari benturan keras di masa kanak-kanak, tepatnya saat duduk di bangku sekolah dasar pada 2010. Rahang yang kian membengkak membuatnya sulit makan, berbicara, bahkan bernapas dengan leluasa. Hidupnya nyaris terhenti di jalan sunyi desa, terbatas oleh fasilitas medis seadanya.

“Selama ini saya hanya bisa menahan sakit. Saya tetap bekerja di sawah dan bangunan, tapi di dalam hati selalu ada rasa takut tidak bisa sembuh,” tutur Theobaldus dengan suara bergetar, sehari setelah operasi.

Operasi Enam Jam, Napas Baru Kehidupan

Perjalanan panjang itu berakhir di meja operasi. Dengan dukungan Yayasan Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia (RSKPI) dan bantuan Pemerintah Kabupaten Ngada, ia diterbangkan ke Jakarta pada 24 Agustus 2025.

RSAL Marinir Cilandak kemudian mengambil alih penanganan medis penuh.

Operasi berlangsung selama enam jam. Setiap sayatan terukur, setiap detak monitor menjadi penentu hidup-mati.

Kepala Tim Dokter Bedah RSAL Marinir Cilandak, Kolonel Laut (K) dr. Agus Pranoto, menyebut keberhasilan operasi ini sebagai wujud komitmen TNI untuk hadir di tengah masyarakat.

“Pasien datang dengan kondisi tumor besar yang sudah menekan fungsi vital. Kami bekerja dengan penuh kehati-hatian. Syukur, operasi berjalan lancar, pasien kini stabil, bahkan mulai bisa beraktivitas,” ungkap Agus.

Dari Desa Sunyi ke Panggung Nasional
Pada 21 September 2025, hanya tiga pekan setelah operasi, Theobaldus sudah mampu berjalan dan mengikuti rangkaian Bakti Sosial Kesehatan HUT ke-80 TNI.

Di sana, ia bersalaman langsung dengan Panglima TNI.

Momen itu menjadi simbol: seorang petani desa yang sempat dikurung derita, kini berdiri tegak di tengah sorak meriah perayaan nasional.

Bupati Ngada, Andreas Jopu, menilai keberhasilan ini buah nyata sinergi antara pemerintah daerah, organisasi sosial, dan TNI.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak. Ini bukti bahwa tidak ada rakyat yang boleh tertinggal dalam hal pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Tentara Rakyat, Harapan di Tengah Derita

Kisah ini menyiratkan wajah TNI yang tidak hanya memanggul senjata, tetapi juga menyalakan harapan rakyat. Filosofi “tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional” menemukan bentuknya dalam ruang operasi di mana ketegasan militer berpadu dengan kelembutan kemanusiaan.

Kini, Theobaldus bersiap menyulam kembali hidupnya. Senyum yang dulu tertutup bengkak perlahan pulih.

Di matanya, ada cahaya baru cahaya yang lahir dari tangan-tangan yang bekerja bukan hanya demi negara, tetapi juga demi setiap jiwa yang membutuhkan pertolongan.

(Daniel Turangan)