Targetberita.co.id Subang – Jawa Barat, Bupati Subang, Reynaldi, didesak untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada rakyat Subang terkait dugaan penggunaan plat nomor palsu pada mobil mewah pribadinya.
Desakan keras ini datang dari Paguyuban Sundawani Wirabuana, menyusul temuan mobil mewah yang diduga milik bupati tersebut menggunakan plat nomor dengan seri khusus pejabat tinggi negara.
Yosep, Ketua Paguyuban Sundawani Wirabuana, menyatakan bahwa dugaan penggunaan plat palsu ini adalah bentuk kebohongan publik dan memberikan contoh buruk bagi masyarakat.
Mobil Mewah Plat Palsu Diduga Milik Bupati
Dugaan skandal ini mencuat setelah sebuah mobil mewah bermerek Land Cruiser warna hitam senilai sekitar Rp3 miliar terlihat terparkir di halaman rumah dinas Bupati Subang.
Mobil tersebut membawa plat nomor T 1000 ZZH, sebuah seri yang terindikasi palsu dan biasanya diperuntukkan bagi kendaraan pejabat negara setingkat kementerian dengan jabatan eselon I dan II.
Mobil mewah ini diduga kuat merupakan kendaraan pribadi bupati yang memiliki nomor asli T 21 DNY.
Lebih jauh, data dari Samsat online menunjukkan bahwa mobil tersebut terdaftar dengan nilai pajak kendaraan sebesar Rp. 55 juta dan merupakan kepemilikan tangan ketiga sejak pendaftaran pertama.
Penggunaan mobil pribadi seharga miliaran rupiah ini, alih-alih menggunakan fasilitas mobil aset Pemda Subang, dinilai sebagai pelecehan dan sikap tidak menghargai fasilitas pemerintah daerah.
Tuntutan Permintaan Maaf dan Ironi Pajak
Ketua Sundawani, Yosep, mendesak Bupati Subang untuk bertanggung jawab atas tindakannya.
“Artinya bupati Subang memberikan contoh yang buruk kepada rakyat Subang dan harus meminta maaf kepada rakyat Subang sebagai bentuk pertanggung jawabannya sebagai seorang negarawan, bukan seorang pengecut,” tegas Yosep.
Kasus ini menjadi ironis, mengingat informasi tambahan yang beredar menyebutkan bahwa mobil dinas Bupati Subang yang asli, berdasarkan data Samsat online, ternyata diketahui menunggak bayar pajak.
Kontrasnya kasus plat palsu pada mobil pribadi dan tunggakan pajak pada mobil dinas semakin memperkuat tudingan bahwa pemimpin daerah telah menunjukkan ketidakpatuhan terhadap hukum dan etika publik.
Paguyuban Sundawani menantikan tindakan nyata dari Bupati Subang untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas skandal yang telah mencederai kepercayaan publik ini.
(Red)