logo tb
AcehBeritaDaerahNasionalNewsPolitikTerkini

Surat seruan Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf terkait hubungan Aceh dan Amerika

77
×

Surat seruan Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf terkait hubungan Aceh dan Amerika

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Aceh, Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, menyampaikan seruan resmi kepada Gubernur Massachusetts, Maura Healey, dan Pemerintah Kota Salem, Amerika Serikat, agar tetap mempertahankan lambang bersejarah Kota Salem yang memuat simbol perdagangan lada antara Salem dan Aceh pada abad ke-18.

Dalam suratnya, Gubernur Muzakir menegaskan bahwa lambang tersebut bukan sekadar gambar, tetapi cerminan dari hubungan panjang dan berharga antara masyarakat Aceh dan Amerika.

Ia menyebutkan bahwa jauh sebelum hubungan diplomatik resmi terbentuk, Aceh dan Salem telah terhubung lewat jalur rempah dan rasa saling percaya.

“Simbol ini adalah jejak nyata persahabatan lintas samudera, warisan sejarah yang tak boleh dihapus hanya karena perubahan zaman. Sebaliknya, ia harus dirawat sebagai jembatan peradaban,” ujar Muzakir Manaf.

Sebagai langkah nyata memperkuat ikatan itu, Gubernur Aceh juga mengusulkan kerja sama budaya dan pendidikan, termasuk kemungkinan menjalin hubungan kota kembar antara Banda Aceh dan Salem.

“Daripada menghapus, mari kita hidupkan makna lambang ini lewat pertukaran pelajar, kajian sejarah bersama, dan kolaborasi antar masyarakat,” tulisnya.

Surat tersebut juga ditembuskan kepada anggota parlemen Amerika Serikat dan Duta Besar AS untuk Indonesia, menegaskan kesungguhan Pemerintah Aceh dalam melindungi nilai-nilai sejarah yang menyatukan kedua wilayah.

Lambang Kota Salem menggambarkan sosok pedagang Amerika yang sedang menyapa tokoh dari Asia Tenggara, diyakini sebagai Aceh, dalam konteks perdagangan lada pada era 1700-an. Hubungan ini menjadi salah satu rekam jejak paling awal interaksi dagang antara dunia Barat dan Asia Tenggara.

Pemerintah Aceh berharap lambang ini tidak justru dikaburkan oleh tekanan politik dalam negeri AS, tetapi dijadikan momentum mempererat kembali hubungan rakyat kedua belahan dunia.

“Dalam dunia yang terus berubah, sejarah menjadi jangkar identitas. Kami percaya Salem akan memilih untuk berdiri di sisi sejarah, bukan melupakannya,” tutup Mualem.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *