Targetberita.co.id Jakarta, Jajaran TNI AD akan fokus dalam program modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) selama 2025 guna memperkuat kekuatan tempur pasukan.
“Kami menargetkan kombinasi antara modernisasi alutsista yang ada dan pembelian alutsista baru yang sesuai dengan kebutuhan operasional terkini,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Wahyu menjelaskan modernisasi alutsista itu perlu dilakukan guna mengantisipasi serangan dari alutsista militer negara lain yang lebih canggih.
Selain itu, modernisasi alutsista juga bertujuan untuk menciptakan sistem penyerangan dan pertahanan yang lebih efektif.
Namun demikian, Wahyu menegaskan bukan berarti alat utama sistem senjata yang dimiliki TNI AD saat ini tidak memadai untuk menunjang pertahanan wilayah Indonesia.
Wahyu melanjutkan, dalam proses pembaruan alutsista pihaknya akan melibatkan pihak industri pertahanan dalam negeri.
“Kami terus mendorong sinergi dengan industri pertahanan dalam negeri untuk memperkuat kemandirian bangsa di sektor alutsista, sejalan dengan kebijakan pemerintah,” tutur Wahyu.
Namun demikian, Wahyu tidak menjelaskan dengan rinci alutsista apa yang akan dibeli oleh TNI AD selama 2025 nanti.
Dirinya juga tidak menjelaskan dengan rinci anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pembelian alutsista baru tersebut.
Helikopter Fennec
Sepanjang 2024, ketika masih di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan telah melakukan sejumlah program modernisasi alutsista pada matra TNI Angkatan Darat (AD).
Dimulai penyerahan empat Helikopter Fennec yang telah mengalami perbaikan pada sistem avionik, kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Penyerahan ini turut disaksikan langsung oleh Presiden ke-7 RI Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Berlanjut ke sektor artileri, TNI AD berupaya memperkuat daya tembak strategis dengan menjajaki pengadaan meriam Caesar 155 mm dan Multy Launcher Rocket System (MLRS), Indonesian Tactical Ballistic Missile (ITBM) produksi Roketsan, Turki.
Komandan Pussenarmed TNI AD Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo bersama perwakilan Kemhan, Mabesad, Puspalad dan Pussenarmed, menindaklanjuti hal tersebut dengan mengunjungi Turki pada Juli 2024.
(Agus)