Targetberita.co.id Wonosari – Daerah Istimewa Yogyakarta, Sebanyak 20 SMP swasta di Kabupaten Gunungkidul tidak mendapat murid dalam pelaksanaan SPMB Tahun Ajaran 2025-2026.
Dinas Pendidikan menilai jumlah lulusan SD tidak sebanding dengan ketersediaan jumlah kursi SMP.
Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Agus Subariyanta menyebut, dari total 106 SMP yang ada di Gunungkidul, terdiri atas 61 SMP negeri dan 45 SMP swasta, terdapat 20 SMP swasta yang tidak mendapatkan murid sama sekali.
Hanya 15 sekolah swasta yang mendapatkan murid baru,” tegas Agus, Selasa (08/07/2025).
Agus menegaskan, fenomena kosongnya bangku kelas VII di 20 SMP swasta itu tersebar di berbagai wilayah di Gunungkidul.
Namun, ia memilih tidak membeberkan sekolah mana saja yang terancam kolaps akibat nihilnya siswa baru.
Saat ditanya terkait SMP negeri yang kekurangan murid, Agus mengakui beberapa sekolah negeri juga mengalami nasib serupa.
Namun, ia menahan diri untuk tidak memberikan rincian sekolah mana yang kekurangan murid. Agus berdalih, data final siswa baru kelas VII baru akan keluar pada 9 Juli 2025, setelah seluruh proses penerimaan benar-benar rampung.
Kalau kekurangan murid jelas ada, karena setiap rombongan belajar harus terisi minimal 32 siswa,” ujar Agus.
Ia memaparkan faktor utama yang memicu banyaknya sekolah kekurangan murid, yaitu jumlah lulusan SD yang tidak sebanding dengan ketersediaan kursi SMP.
Data Dinas Pendidikan Gunungkidul menunjukkan kuota murid baru mencapai 9.216 anak, sedangkan jumlah lulusan SD hanya 7.903 siswa.
Jadi kalau ada sekolah yang kekurangan murid sebenarnya bukan masalah karena kuota bangku tersedia lebih banyak dibanding jumlah lulusan SD,” kata Agus.
Meski demikian, kenyataan 20 SMP swasta tak mendapatkan murid baru ini memicu kekhawatiran banyak pihak. Beberapa pengelola sekolah swasta merasa frustrasi dan pesimistis menatap masa depan operasional sekolah mereka.
Guru-guru honorer dan tenaga kependidikan khawatir jika sekolah terpaksa tutup atau merumahkan pegawai akibat tidak adanya murid baru.
Dinas Pendidikan Gunungkidul berjanji akan mengevaluasi sistem penerimaan siswa baru dan pola distribusi murid di masa mendatang.
(Red)