Targetberita.co.id Jakarta, Perang dagang dalam pasar global membuat berbagai negara saling memperkuat kerja sama industri imbas kebijakan tarif balasan atau resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Terkini, Pemerintah RI didatangi oleh Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef.
Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang mengungkap kedatangan Khorayef itu salah satunya membahas terkait ketidakpastian global imbas kebijakan tarif impor Trump ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
“Saya yakin juga semua negara di dunia termasuk Saudi Arabia, menganggap bahwa global uncertainty (ketidakpastian) ini harus menjadi perhatian kita semua,” tutur Agus di kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (16/4/2025).
“Termasuk bagaimana kita bisa mencermati dan mencari policy yang tepat di dalam memitigasi apa saja kebijakan-kebijakan yang mungkin akan dikeluarkan oleh Amerika, dalam hal ini adalah Trump,” sambungnya.
Agus kemudian mengungkap adanya kesepakatan antara RI dan Arab Saudi untuk memperkuat kerja sama, terkhusus di sektor industri.
“Oleh sebab itu untuk menghadapi global uncertainty ini kami sepakat bahwa salah satu cara untuk memitigasinya adalah penguatan kerja sama antara kedua negara,” terang Agus.
Terkait hal itu, Menperin menuturkan duet dagang RI-Saudi itu berpotensi meningkat pada tahun 2025.
Terkhusus, Agus menyoroti perdagangan RI-Saudi yang tercatat mencapai 3,3 miliar dolar atau sekitar Rp55,44 triliun.
“Kedua negara sampai hari ini, kalau kita bicara numbers, angka trading-nya masih sangat rendah. Pada tahun lalu, 2024, tercatat 3,3 miliar dolar, yang menurut pandangan saya sangat-sangat rendah,” terang Agus.
“Melihat kekuatan ekonomi dari kedua negara, kita sama-sama anggota G20, dan juga investasinya dari Saudi ke Indonesia juga relatif sangat rendah. Jadi room to grow-nya masih luas sekali,” tungkasnya.
(Agus)