logo tb
BeritaCilacapDaerahJawa TengahNasionalNewsTerkini

Tikar Pandan Warga Binaan Lapas Cilacap Tembus Pasar Internasional

45
×

Tikar Pandan Warga Binaan Lapas Cilacap Tembus Pasar Internasional

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id Cilacap – Jawa Tengah, Sebuah kebanggaan luar biasa terpancar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap.

Produk kerajinan tikar dari daun pandan, yang merupakan buah karya tangan terampil para Warga Binaan, kini telah berhasil menjejakkan kaki di pasar internasional.

Momen bersejarah ini ditandai dengan pelepasan ekspor ribuan tikar pada Rabu (20/8), hasil kolaborasi program pembinaan kemandirian bersama CV. Rajasa Mas Jaya Cilacap.

Langkah ini bukan sekadar mendongkrak nilai ekonomi, namun lebih dari itu, menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di balik tembok penjara mampu menghasilkan produk berkualitas yang tak kalah saing di kancah global.

Kepala Subseksi Pembinaan dan Kegiatan Kerja, Nanda Hakiki, mengungkapkan rasa bangga dan motivasi yang membuncah atas pencapaian ini.

“Ekspor sebanyak 7.000 tikar daun pandan ini adalah bukti sinergi yang sangat baik antara Lapas, pemerintah daerah, dan masyarakat, dalam hal ini CV. Rajasa Mas. Di sini, negara dan masyarakat hadir tidak hanya memberikan pembinaan ala kadarnya, tetapi juga memberi kesempatan Warga Binaan untuk berkembang melalui program pembinaan kemandirian untuk membentuk insan tangguh yang produktif dan hasilkan produk unggulan berkualitas baik, ” ujarnya.

Kepala Lapas (Kalapas) Cilacap, Efendi Johan, turut mengapresiasi pencapaian luar biasa ini. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan implementasi konkret dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk UMKM berkualitas.

“Dengan ini kami ingin menepis keraguan tentang anggapan negatif terhadap Lapas dan Narapidana yang berkembang di masyarakat. Dari balik jeruji, kami juga bisa lahirkan hal-hal positif, karya-karya berkualitas, bahkan dapat bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga menembus pasar ekspor, ” tutur Efendi Johan.

Capaian ini semakin memperkuat dukungan integrasi bagi Warga Binaan agar menjadi pribadi mandiri. Harapannya, semakin banyak karya Warga Binaan berkualitas dengan nilai ekonomis tinggi yang mampu berbicara di pasar persaingan, baik dalam maupun luar negeri.

Tak ketinggalan, Lapas Purwokerto juga menorehkan prestasi serupa. Melalui kerja sama dengan CV Rajasa Mas Jaya Cilacap, produk tikar daun pandan karya Warga Binaan Lapas Purwokerto juga berhasil menembus pasar internasional.

Ini adalah bagian dari program pembinaan keterampilan yang bertujuan membekali Warga Binaan dengan bekal kewirausahaan dan kemandirian ekonomi pasca-bebas.

Kalapas Purwokerto, Aliandra Harahap, menyampaikan apresiasinya.

“Ekspor tikar daun pandan ini adalah bukti nyata karya Warga Binaan memiliki daya saing. Pembinaan di Lapas bukan sekadar pembatasan, tetapi juga pemberdayaan untuk masa depan yang lebih baik, ” ujarnya.

Kegiatan ini sejalan dengan 21 Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, yakni mewujudkan Pemasyarakatan produktif dan bernilai ekonomi melalui program pembinaan berbasis karya nyata.

Amalia, salah satu tim CV Rajasa Mas Jaya, mengungkapkan kekagumannya.

“Sangat luar biasa dengan produktivitas Warga Binaan bisa membantu kami dalam pembuatan tikar daun pandan. Dengan pelatihan yang sangat minim, tetapi mereka dapat membuat sesuai apa yang kami harapkan. Hal ini sungguh mengejutkan kami semua, ” puji Amalia.

Melalui keberhasilan ini, diharapkan makin banyak karya Warga Binaan yang tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga mampu mendukung reintegrasi sosial dan meningkatkan citra positif institusi Pemasyarakatan.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *