Targetberita.co.id Jakarta, TNI AL dan Angkatan Laut Rusia tengah menyusun rancangan kerja sama untuk penyelamatan kecelakaan kapal selam. Hal ini dibahas dalam pertemuan bilateral di Armada Pasifik Rusia, Vladivostok, yang berlangsung selama tiga hari, yakni 10-12 Juni.
“Kerja sama internasional sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas operasi penyelamatan laut dalam yang bersifat kompleks dan berisiko tinggi,” ungkap Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul, dalam keterangannya, dikutip Senin (16/6/2025).
Rancangan kerja sama meliputi pelatihan tim penyelamat kapal selam (submarine escape and rescue team), penyusunan prosedur evakuasi awak kapal selam dalam kondisi darurat, pertukaran teknologi dan sistem penyelamatan laut dalam serta simulasi penyelamatan melalui latihan bilateral.
Adapun rancangan kerja sama penyelamatan kapal selam ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan perjanjian yang ditandatangani oleh Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda Yayan Sofiyan saat forum Navy to Navy Talk ke-3 antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia di St. Petersburg, akhir 2024 lalu.
Dalam perspektif Angkatan Laut Rusia, khususnya Armada Pasifik yang bermarkas di Vladivostok, saat ini memiliki aset dan tim penyelamatan kapal selam yang terbilang lengkap. Mereka dikerahkan bila terjadi kedaruratan atau insiden kapal selam Rusia yang berlayar di Indo-Pasifik.
Kapal penyelamat Igor kelas Belousov (project 21300)
Selama pertemuan bilateral berlangsung di Vladivostok, delegasi TNI AL yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Yudah Trismoyo mengunjungi kapal Igor Belusnov rescue vessel yang dirancang khusus untuk misi penyelamatan bawah laut, terutama evakuasi awak kapal selam yang mengalami kecelakaan atau situasi darurat di laut dalam.
Igor Belusnov adalah salah satu armada penyelamat kapal selam modern Angkatan Laut Rusia. Kapal ini dilengkapi dengan sistem penyelaman saturasi, mini-submersible DSRV Bester-1 untuk evakuasi awak kapal selam yang berada di kedalaman hingga 720 meter serta peralatan robot bawah air untuk eksplorasi dan operasi penyelamatan.
Kapal penyelamat kelas Alagez (project 537)
Kapal ini lebih tua dibanding Igor Belousov, tetapi masih digunakan untuk misi penyelamatan. Kapal ini dapat mendukung operasi penyelamatan dasar laut dengan robot bawah air dan peralatan dekompresi.
Deep-submergence rescue vehicle Priz (project 1855)
Mini-submersible seperti Priz (project 1855) digunakan untuk menyelamatkan kru kapal selam dari kedalaman. Priz dapat diangkut oleh kapal penyelamat atau digunakan secara independen.
Priz dapat menyelam sampai kedalaman 1.000 meter dan dirancang beroperasi di kedalaman cukup ekstrem dengan kemampuan dapat menempel pada kapal selam lain untuk menyelamatkan awak kapal. Selain itu, Priz mampu membawa hingga 20 orang (termasuk awak dan korban yang diselamatkan) dan dilengkapi dengan manipulator serta sistem docking untuk menyelamatkan awak kapal selam.
Robot bawah laut
Robot ini dilengkapi dengan remote-operated vehicles untuk membantu survei bawah air, deteksi, dan operasi evakuasi.
Tim penyelam khusus
Armada Pasifik Rusia juga memiliki penyelam yang terlatih untuk operasi penyelamatan kapal selam di perairan dalam.
Kapal penyelamat kapal selam Rusia secara teknis dapat digunakan untuk SAR pada kapal selam berstandar NATO, tetapi hal ini bergantung pada sejumlah faktor teknis, standar operasional, dan kerjasama internasional.
Rusia merupakan anggota International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO), sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyelamatan kapal selam internasional. Sebagai bagian dari ISMERLO, Rusia memiliki akses ke informasi tentang operasi SAR kapal selam NATO dan sebaliknya.
(Red)