Targetberita.co.id Jakarta, TNI AL mengirim dua perwira sebagai observer dalam latihan penyelamatan kapal selam atau Italian Submarine, Escape, and Rescue Exercise (IT-SMEREX) 2025 yang berlangsung di Teluk Taranto, Italia, 22-26 September.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul menyatakan keterlibatan TNI AL dalam latihan tersebut merupakan bagian dari peningkatan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi kedaruratan.Seragam TNI
“Keikutsertaan TNI AL mencerminkan komitmen memperkuat kerja sama dan interoperabilitas dengan negara-negara operator kapal selam,” ujar Tunggul dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Senin (29/9/2025).
TNI AL menugaskan Letkol Laut (P) Nanang Muslikin dari Komando Armada (Koarmada) II dan Letkol Laut (P) Hendra Siregar dari Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel) Koarmada RI sebagai perwakilan observer.
Latihan ini diikuti oleh perwakilan 15 negara, yaitu Indonesia, Argentina, Peru, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, Bulgaria, Maroko, Polandia, Qatar, Yunani, Pakistan, Uni Emirat Arab, Oman, Portugal dan Mesir.
“Seluruhnya berperan sebagai pengamat dalam skenario penanganan kondisi darurat kapal selam, yakni ketika kapal mengalami gangguan teknis sehingga gagal muncul ke permukaan dan memerlukan penyelamatan,” jelas Tunggul.
Skenario latihan mencakup tahap pencarian, penyelamatan hingga evakuasi awak kapal.
Kegiatan ini turut melibatkan tim penyelamat kapal selam berbasis luncur payung (SPAG) dari The DISSUB Support Group Royal Navy, serta tim medis hiperbarik dari Angkatan Laut Italia.
Latihan juga menggunakan berbagai aset dan teknologi, antara lain kendaraan bawah air tanpa awak yang dikendalikan jarak jauh (ROV), pakaian selam tekanan tinggi untuk kedalaman ekstrem (atmospheric diving suit) sabuk penyelaman pendukung evakuasi bawah air (diving belt), serta asistensi dari ISMERLO yang berperan sebagai badan koordinasi internasional penyelamatan kapal selam.
Selain itu, sejumlah aset pencarian dan penyelamatan dari Turki, Yunani dan Inggris turut dikerahkan.
Tunggul menambahkan, latihan ini sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali untuk terus memperkuat kerja sama internasional demi kesiapan menghadapi insiden bawah laut secara terpadu.
“Pelaksanaan latihan bersama ini diharapkan dapat meningkatkan kesepahaman dan kerja sama antara awak kapal selam, khususnya dan secara umum angkatan laut negara sahabat dalam menjalankan operasi pencarian serta penyelamatan kapal selam di level internasional,” pungkasnya.
(Farid Hidayat)