Targetberita.co.id Jakarta, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan bahwa Lembaga Farmasi TNI AL (Lafial) siap untuk memproduksi obat murah dalam skala besar sesuai instruksi dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk menyediakan obat berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.
“Lafial sudah siap. Kalau nanti digabungkan di bawah Kementerian Pertahanan, semuanya akan terintegrasi dalam satu sistem farmasi pertahanan,” ujar Ali saat ditemui di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Ali menegaskan bahwa Lafial selama ini sudah rutin memproduksi obat untuk kebutuhan prajurit TNI AL. Untuk mendukung produksi massal, sejumlah fasilitas juga akan ditingkatkan, termasuk laboratorium di Pejompongan dan Bendungan Hilir, yang akan direnovasi dan diperluas dengan dukungan penuh dari Kemhan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengumumkan pengerahan TNI dalam program produksi obat nasional. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di dalam negeri sekaligus menekan harga jual di pasaran.
“TNI kita konsolidasikan untuk membentuk satu sistem farmasi pertahanan negara yang mampu memproduksi obat dalam jumlah besar,” jelas Sjafrie di Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Ia menjelaskan, laboratorium farmasi milik TNI yang sebelumnya hanya untuk memenuhi kebutuhan medis internal TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, kini akan diperluas perannya untuk memproduksi obat bagi masyarakat umum. Produknya akan tersedia melalui jaringan Koperasi Merah Putih.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan pihaknya akan mengawasi seluruh proses produksi agar sesuai standar yang berlaku.
Ia juga menilai TNI sebagai mitra strategis yang andal dalam produksi obat karena memiliki fasilitas dan personel memadai.
“Dengan jumlah personel TNI yang besar dan fasilitas yang memadai, saya optimistis produksi obat ini bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia,” kata Ikrar.
Ia berharap sinergi antara Kemhan, TNI, dan BPOM ini mampu menghadirkan obat-obatan berkualitas dengan harga terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia.
(Agus)