Targetberita.co.id Jakarta, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, pemerintah akan memanfaatkan runway atau landasan pacu di Landasan Pitu Morotai, Maluku Utara, untuk menggelar latihan bersama.
Menhan Sjafrie menyebutkan, ada enam runway yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi untuk latihan militer.
“Kita akan tingkatkan, kita akan panjangkan (runway) lagi sehingga pesawat-pesawat tempur kita, pesawat transport (angkut) kita akan bisa mendarat di situ,” tutur Sjafrie usai menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri (PM) sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Marles di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Nantinya, kata Sjafrie, negara-negara sahabat bisa mengadakan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat di Morotai.
“Australia dekat, kita undang mereka latihan. Apalagi Angkatan Udara kita (akan) latihan bersama (dengan Australia),” ujar Sjafrie.
Dalam waktu dekat, TNI Angkatan Udara dan Royal Australian Air Force (RAF) atau Angkatan Udara Australia juga akan menggunakan kawasan Morotai untuk latihan bersama.
“Dan juga kita akan menggunakan daerah Morotai sebagai tempat latihan untuk kerja sama dengan Angkatan Laut,” kata Sjafrie.
Sjafrie mengatakan bahwa runway tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia Kedua (PD II). Saat itu, AS dan sekutu memanfaatkan runway tersebut.
“Sebetulnya kita mempunyai latar belakang historis dengan Amerika Serikat yang juga pada waktu perang dunia kedua itu menjadikan (Morotai) daerah persiapan yang juga meninggalkan infrastruktur yang sangat bagus,” tutur Sjafrie.
Dikutip dari berbagai sumber, Landasan Pitu merupakan peninggalan tentara Jepang yang dibangun pada 17 Oktober 1944.
Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, landasan dikelola tentara sekutu hingga tahun 1946.
Mulanya, saat Jepang datang pada 1942, mereka membangun dua runway. Setelah sekutu masuk di Morotai tahun 1944, mereka mengambilalih runway dan membangun lima landasan pacu sehingga total tujuh runway.
Terdapat tujuh landasan pacu, salah satunya dioperasikan untuk Bandara Pitu Morotai. Landasan berada di desa Wamama, Morotai Selatan.
Selain landasan, museum Perang Dunia II juga masih berdiri di Morotai.
(Agus)