Targetberita.co.id Jakarta, Ribuan warga Sunter Jaya menggelar aksi damai di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Utara, Rabu (26/11/2025).
Mereka menuntut pembukaan blokir sertifikat tanah mereka, aksi ini muncul setelah surat resmi warga kepada BPN tidak kunjung mendapat jawaban.dilansir gonews.co
Legislator DPRD DKI Jakarta yang juga warga Sunter Jaya, Ida Mahmudah, menegaskan bahwa warga terpaksa turun ke jalan karena seluruh prosedur administratif yang ditempuh tidak direspons.
”Surat resmi kami tidak didengarkan dan tidak dijawab oleh DPRD. Makanya aksi hari ini terjadi,” ujar Ida saat berorasi.
Ida mengatakan warga Sunter Jaya telah tinggal puluhan tahun dan memegang sertifikat sah yang diterbitkan BPN. Karena itu, pemblokiran mendadak atas sertifikat tersebut dinilai tidak masuk akal.
”Tidak ada angin, tidak ada hujan, BPN mendadak memblokir sertifikat kami. Kita bukan mencuri, kita punya sertifikat yang dikeluarkan BPN,” tegasnya.
Ia menambahkan pemblokiran itu telah menghambat aktivitas ekonomi warga, termasuk dirinya.
”Tiga periode sertifikat saya bisa diterima saat digadaikan, tapi tahun 2024 tiba-tiba tidak bisa, padahal sertifikatnya sama. Kenapa? Di mana kesalahannya?” ujarnya.
Ida pun menegaskan warga tidak akan berhenti menuntut kejelasan.”Dalam satu minggu, kalau belum ada jawaban atau pembukaan blokiran, warga Sunter Jaya akan turun dengan jumlah berkali-kali lipat,” katanya.
Koordinator aksi, Totok Syamsul Bachri juga mengecam kebijakan BPN yang dinilai merugikan warga. “Blokir yang dilakukan BPN telah membuat warga menderita di tanah kelahirannya sendiri, tanah yang sudah ditempati selama puluhan tahun. Kami mendesak BPN membuka blokir tanah warga sekarang juga,” tegas Totok.
Sementara itu, Kepala BPN Jakarta Utara Sontang Coin Manurung memastikan pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan warga. “kami mengupayakan pembukaan blokir dalam jangka waktu satu minggu,” ujarnya.
Aksi yang diikuti sekitar 2.000 warga ini berjalan tertib dengan pengamanan kepolisian. Warga menyatakan siap menggelar demonstrasi lanjutan yang lebih besar jika blokir tidak segera dibuka.
(Farid Hidayat)













