logo tb
BeritaIndustriJakartaMetropolitanNasionalNewsTerkini

Kemenperin Gelar Ministerial Lecture: Bekal CPNS Capai Pengembangan Industri

67
×

Kemenperin Gelar Ministerial Lecture: Bekal CPNS Capai Pengembangan Industri

Sebarkan artikel ini

Targetberita.co.id , Jakarta, Kementerian Perindustrian kembali menggelar Ministerial Lecture dengan tema “Strategi Pembangunan Industri Nasional” di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemenperin.

Ministerial Lecture menjadi pembekalan awal bagi CPNS untuk memahami nilai-nilai dasar ASN, pengetahuan mengenai tugas dan fungsi jabatan serta substansi organisasi Kemenperin. Melalui kegiatan ini pula, para CPNS diberikan pengetahuan dasar mengenai arah kebijakan strategi industri nasional untuk memperkuat peran mereka sebagai insan pembangun sektor industri dalam negeri.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam pembukaannya menjelaskan bahwa sektor industri manufaktur merupakan powerhouse utama pada perekonomian nasional serta menciptakan nilai tambah signifikan.

Pada tahun 2024 nilai tambah manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA) Indonesia telah mencapai USD 265,07 miliar dan menempatkan Indonesia pada posisi ke-13 sebagai negara dengan nilai MVA tertinggi.

Sementara pada Triwulan II 2025 sektor industri manufaktur pengolahan non migas mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 5,60% (YoY), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12%. Sektor industri nasional juga mencatatkan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 16,92%.

“Sektor industri tidak hanya menjadi kontribusi utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga menyerap tenaga kerja berjumlah besar dan memiliki multiplier effect yang mendorong pertumbuhan pada berbagai sektor lainnya,” jelas Menperin.

Sebagai motor penggerak pertumbuhan, Kemenperin telah menyusun Rancangan Perubahan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang mendukung transformasi sektor industri dengan prioritas meliputi hilirisasi industri, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, pengembangan industri hijau, dan penguatan SDM industri berbasis kompetensi sesuai kebutuhan industri. Prioritas ini disusun sebagai landasan penting dalam mewujudkan ASTA CITA yang telah digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan menuju Indonesia Emas 2045.

Perkembangan sektor industri nasional tidak luput dari berbagai tantangan yang menghantam kondisi global. Dalam menjawab berbagai tantangan, Kemenperin menginisiasi Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai kerangka kerja yang akan membawa transformasi industri nasional yang mandiri dan berdaya saing.

“SBIN akan menciptakan pengembangan industri yang berorientasi pada pembentukan masa depan bangsa yang lebih mandiri, berdaya saing tinggi, dan berpihak

Lebih lanjut, Kemenperin telah menetapkan enam program prioritas untuk lima tahun ke depan yang dituangkan dalam kerangka strategi yang lebih operasional untuk mencapai ASTA CITA Presiden. Adapun program prioritas tersebut meliputi:

Hilirisasi industri dan penyediaan bahan baku;
Pengembangan infrastruktur dan fasilitasi Kawasan industri;
Penguatan industri dalam negeri;
Teknologi dan modernisasi industri;
Pengembangan SDM industri; dan
Net Zero Emission di sektor industri.

Selain Menperin, para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan di lingkungan Kemenperin turut memberikan pemaparan mengenai tantangan dan strategi pengembangan sektor industri.

Kegiatan ini juga mengundang narasumber eksternal dari Lembaga Pertahanan Nasional dan Komisi Pemberantas Korupsi yang diagendakan hadir pada Rabu (28/8/2025).

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto dalam laporannya turut menyampaikan pelaksanaan Ministerial Lecture dan PKTBT merupakan proses pembentukan ASN yang berintegritas, jujur, nasionalis, unggul dan bertanggung jawab, serta profesional.

“Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis terkait sektor industri, namun kami berharap mampu menumbuhkan semangat dan motivasi para CPNS untuk berkontribusi nyata dalam pengabdian mereka,” ungkap Sekjen.

Sebelumnya, dalam proses rekrutmen CPNS Kemenperin telah menerima 832 orang. Adapun lima orang dari jumlah tersebut merupakan formasi disabilitas. Dengan berbagai latar belakang pendidikan yang beragam, pada tahun ini Kemenperin mendapat 61 orang lulusan politeknik dan 1 orang lulusan SMK yang berada dibawah naungan Kemenperin.

“Kami dengan bangga menyampaikan bahwa tahun ini kami menerima lima CPNS dari formasi disabilitas yang bergabung dengan Kemenperin. Hal ini merupakan wujud nyata kami dalam menciptakan iklim lingkungan kerja yang inklusif, setara, dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh putra-putri bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan industri nasional,” ucap Eko.

Berbagai pengarahan dan pembekalan pada acara ini diharapkan mampu dipahami oleh para peserta CPNS sebagai eksekutor rancangan strategi di masa mendatang. “Keberhasilan strategi dalam pengembangan sektor industri nasional semua bergantung pada para eksekutornya. Saya harap adik-adik CPNS memiliki pemikiran yang penuh dengan wawasan, hati yang penuh integritas, dan semangat tinggi mencintai Indonesia,” tutup Menperin.

(Sonny H. Sayangbati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *